China dan beberapa negara bekas Soviet dapat menjadi salah satu pembeli pertama sistem rudal anti-pesawat S-500 yang canggih.
Sistem rudal permukaan-ke-udara/rudal anti-balistik seluler dikembangkan oleh Almaz-Antey Air Defense Concern untuk menggantikan sistem rudal A-135 yang sudah tua yang saat ini digunakan.
S-500 dianggap sebagai peningkatan dari S-400 Triumf, tetapi akan melengkapi platform itu daripada menggantikannya.
S-500 memiliki jangkauan sekitar enam ratus kilometer dan dilaporkan mampu menargetkan rudal jelajah hipersonik serta pesawat siluman.
Analis mengklaim S-500 bahkan dapat menargetkan satelit di orbit rendah bumi.
Masuk akal bahwa China akan tertarik pada senjata seperti itu karena terus menegaskan posisinya di Laut China Selatan.
Melansir The National Interest, Jumat (5/11/2021), di sisi lain, yang membuatnya semakin rumit, India juga bisa menjadi pembeli potensial pertama untuk S-500 “Triumfator-M.”
Namun fakta bahwa China dan India merupakan musuh potensial yang sama-sama menyatakan minatnya pada S-500, hal ini tampaknya tidak menjadi alasan serius untuk dikhawatirkan Rusia saat ini.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR