Intisari-Online.com -S-500 adalah sistem pertahanan udara mutakhir Rusia yang diklaim mampu menghadapi jet tempur yang terbang dengan kecepatan tercepat.
Alutsista tersebut juga diklaim mampu mengenai senjata hipersonik di ruang dekat Bumi.
Panglima Angkatan Udara Rusia Sergei Surovikin juga mengeklaim bahwa S-500 mewakili generasi pertama dari senjata anti-ruang angkasa.
Senjata-senjata Rusiabanyak diminati negara lain termasuk Turki.
Turki telah memesan pendahulu S-500, yakni S-400, sebanyak dua batch.
Namun, halitu membuat marah Amerika Serikat (AS).
AS berulangkali mengancam bakal menjatuhkan sanksi bagi Turki dan sekutunya bila mereka benar-benar membeli S-400.
Terlepas dari ancaman sanksi, lebih dari selusin negara telah memesan S-400, termasuk Arab Saudi dan Qatar.
Baca Juga: Sistem Rudal S-500 Rusia, Benarkah untuk Melawan Jet Tempur Siluman F-35 atau F-22?
Kini, India pun dikabarkan berminat untuk membeli senjata buatan Rusia tersebut.
Rusia mengatakan, India menunjukkan minatnya untuk membeli sistem pertahanan S-500 buatan Moskwa.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov kepada wartawan pada Kamis (16/9/2021) sebagaimana dilansir Russian Today.
Dia menambahkan, New Delhi berpotensi menjadi negara pertama di luar Rusia yang memesan sistem pertahanan terbaru buatan Moskwa tersebut.
Namun, Borisov menegaskan bahwa pasukan Rusia harus dilengkapi dengan S-500 terlebih dahulu sebelum dipertimbangkan untuk dijual ke luar negeri.
“Ketika kami memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata kami sendiri, kami dapat mengeluarkan paspor ekspor,” kata Borisov.
“Setelah itu, panglima tertinggi (Presiden Rusia Vladimir Putin) dapat memutuskan apakah akan memberikan pengiriman ke India, jika mereka mengajukannya,” lanjut Borisov.
Borisov mengatakan, Moskwa memiliki hubungan yang bersahabat dengan New Delhi dan minim konflik regional.
Dengan latar belakang tersebut, “Negeri Anak Benua” masuk dalam kategori konsumen berisiko rendah untuk ekspor alutsista buatan “Negeri Beruang Putih”.
“Dalam beberapa kasus, kami senang menjual (alutsista) ke India apa yang tidak kami jual ke negara lain,” ujar Borisov.