Proyek Pemerintahan Timor Leste mengatakan lapangan itu bisa menghasilkan sekitar 60 juta dollar AS (Rp852 triliun) dalam 12 bulan terakhir.
Nilainya hampir dua pertiga dari 96,1 juta dollar AS (Rp1,3 triliun) bantuan yang diberikan Australia pada 2017-2018.
Jose Ramos-Horta, yang memimpin negara yang baru merdeka itu sebagai presiden antara 2007 dan 2012, yakin bahwa Australia akan mengembalikan jutaan orang yang hilang.
"Kami kehilangan, setiap bulan, jutaan dolar, jadi saya berharap Australia benar-benar mempertimbangkan dengan itikad baik, membayar kembali jumlah yang harus dibayar kepada Timor Leste sejak penandatanganan perjanjian di New York," katanya kepada ABC.
Ramos Horta mengatakan dia yakin Australia akan membayar kembali sekitar 60 juta dollar AS karena "sifat nasional Australia adil".
Dia menolak anggapan bahwa Australia sengaja menunda ratifikasi untuk terus mendapat untung dari ladang minyak milik Timor Leste.
"Saya tidak berpikir Australia akan melakukan itu, tetapi aneh bagi saya bahwa kami telah menunggu lebih dari satu tahun sejak penandatanganan perjanjian batas laut."
Source | : | ABC News |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR