Berkeliaran di antara artefak, dikatakan bahwa dia tiba-tiba menunjuk ke sebuah foto dan berteriak, "Ini rumah saya!".
Foto yang ditunjuk Dorothy Eady adalah kuil Seti I, yang merupakan firaun Mesir Kuno (dinsati ke-19), ayah dari Ramses Agung.
Dorothy Eady kecil bersikeras bahwa dia pernah tinggal di gedung itu.
Cerita berlanjut bahwa Dorothy dengan gembira berlari ke kamar-kamar Mesir di museum dan mencium kaki patung-patung.
Orangtuanya mengira dia hanya senang. Tetapi seiring bertambahnya usia, gadis itu mengunjungi pameran sesering mungkin.
Obsesinya dengan Mesir kuno semakin dalam saat dia dewasa.
Pada usia 14 tahun, dia mulai menggambarkan hubungan dengan Seti I. Bahkan dia mengaku sebagai kekasihnya di kehidupan sebelumnya.
Dorothy Eady bahkan menggambarkan visi kunjungan malam hari di mana muminya datang ke samping tempat tidurnya dan merobek baju tidurnya.
Namun alih-alih takut dengan halusinasi itu, gadis itu sangat terobsesi dengannya.
Pada akhirnya, orangtua Dorothy memasukkannya ke sanatorium satu demi satu. Tapi tidak ada yang berhasil.
Pada usia enam belas, dia akhirnya putus sekolah untuk selamanya.
Sikap Dorothy semakin menjadi-jadi ketika dia memberi tahu orangtuanya bahwa dia merupakan reinkarnasi dari seorang gadis bernama Bentreshyt.
Dorothy juga menceritakan pertemuannya dengan firaun di taman kuil sebagai seorang pendeta.
Namun, bagi seorang pendeta yang kehilangan keperawanannya, itu merupakan pelanggaran berat.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR