Putin melanjutkan, "Ini bukan hanya perlindungan, ini adalah upaya untuk mendapatkan keuntungan strategis dengan menghilangkan potensi nuklir dari lawan yang mungkin."
Mengacu laman Kementerian Luar Negeri AS, ABMT merupakan perjanjian kontrol senjata tentang pembatasan sistem rudal anti-balistik yang digunakan untuk menangkal serangan rudal balistik.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Rusia dan AS hanya diizinkan untuk memiliki dua kompleks ABM.
Masing-masing di antaranya hanya boleh berisi maksimal 100 rudal anti-balistik.
Pada 13 Desember 2001, Presiden AS saat itu, George W. Bush, memberi pemberitahuan tentang penarikan diri AS dari perjanjian.
ABMT resmi hilang pada tahun 2002 setelah kedua negara akhirnya menandatangani Perjanjian Pengurangan Serangan Strategis, yang bertujuan untuk membatasi jumlah hulu ledak nuklir satu sama lain.
Keluarnya AS dari ABMT saat itu memicu banyak kritik.
John Rhinelander, seorang negosiator dari ABMT, bahkan menyebut langkah tersebut dapat memicu lahirnya dunia tanpa batasan hukum yang efektif pada proliferasi nuklir.
Baca Juga: Cek Weton Hari Ini, Weton Minggu Legi, Watak, Pekerjaan, dan Jodoh yang Cocok Menurut Primbon Jawa
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR