Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Jokowi Tiba-tiba Nyatakan Ia Kecewa Berat dengan BUMN, 'Enggak Ada Respons ke Sana…'

May N

Editor

Presiden Jokowi memberikan pengarahan didepan alumni peserta PPRA dan PPSA Lemhannas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/10/21)
Presiden Jokowi memberikan pengarahan didepan alumni peserta PPRA dan PPSA Lemhannas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/10/21)

Intisari - Online.com -BUMN Indonesia mendapat kritik keras dari Presiden Joko Widodo.

Ia menyebut BUMN Indonesia kurang memanfaatkan kesempatan mencari mitra kerja untuk membangun Indonesia.

BUMN didorong Jokowi untuk mencari mitra kerja, seperti yang ia sampaikan ketika memberikan arahan kepada para direktur utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/10/2021).

“Kita sudah bukain pintu, enggak ada respons apa-apa, ya bagaimana saya. Kadang-kadang saya sering malu, terus terang saja saya. Sudah bukain pintu, bukain pintu, tetapi enggak ada respons ke sana,” kata Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).

Baca Juga: Sempat Gemparkan Indonesia dengan Isu 40 Ribu TKA China, Proyek di Morowali Nyatanya Memang Bakal Bikin Tiongkok Makin Dekat dengan Mimpinya Kuasai Dunia

Ditekankan oleh Presiden jika pimpinan BUMN harus memiliki mimpi besar guna membuat perusahaan yang dikelolanya menjadi besar.

Di bidang kesehatan, Jokowi menyampaikan, harus ada pembenahan dalam infrastruktur dan fasilitas kesehatan.

Jokowi mengaku sudah membuka akses terkait kerja sama dengan negara lain, seperti Bangladesh dan India, dalam hal kesehatan.

Namun, menurut dia, BUMN terkait kesehatan masih belum responsif menindaklanjuti hal tersebut.

Baca Juga: Ketika Indonesia Tetap Ngotot LanjutkanProyek Kereta CepatSenilai Rp114 Triliun Sampai Gunakan Dana APBN, Malaysia Justru Membatalkannya, 'Utang Kami Sudah Numpuk!'

“Bukain ke Bangladesh, bukain ke India, data pun sendiri, Perdana Menteri Narendra Modi, di sini enggak merespons bagaimana, sampai nanyain dua kali ke saya, enggak kirim tim ke sini. Enggak ada tindak lanjut,” ujar dia.

Jokowi juga menyoroti terkait ketahanan pangan.

Menurutnya, ketahanan pangan sangat penting bagi suatu negara di tengah perubahan iklim.

“Dan sudah diprediksi akan terjadi krisis pangan, ya ini kesempatan kita,” ujar dia.

Namun, dia menyayangkan kurangnya peran BUMN dalam memanfaatkan situasi tersebut di Indonesia.

Baca Juga: Pekan Olahraga Nasional XX di Papua Dibuka Hari Ini oleh Presiden Joko Widodo, Kenali 7 Makanan Khas Papua, Mulai dari Papeda Hingga Sate Ulat Sagu

Padahal, menurut Jokowi, berbagai wilayah Indonesia memiliki hamparan lahan datar yang sangat luas dan air yang melimpah, misalnya di Merauke, Mapi, dan Boven Digoel.

“Tanah masih luas sekali, masih gede sekali, tapi yang merancang jangan kecil-kecillah. BUMN masa hanya buat kecil-kecilan. Kecil-kecil pun enggak jadi lagi. Buat yang gede sekalian berpartner,” kata dia.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait