Belum Apa-apa Militer China Sudah Terancam, Rencana untuk Serang Taiwan Bisa Jadi Senjata Makan Tuan, Bukan Karena Gangguan Militer dari Negara Lain Tetapi Faktor Internal Ini Penyebabnya

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Kekhawatiran konflik China vs Taiwan yang bisa pecah kapan saja semakin besar.

Sebab konflik China vs Taiwan bisa berubah menjadi perang yang besar.

Namun di tengah itu, Presiden China Xi Jinping telah mendapat peringatan.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Rusia Mendadak Kerahkan Lebih dari 70 Pesawat Tempur Canggihnya, Bikin Joe Biden Langsung Panas Dingin, Perang Sudah Dimulai?

JikaXi Jinping mungkin memilih untuk meningkatkan konflik dengan Taiwan, maka negara komunis itu bisa menghadapi ketidakstabilan internal.

Hal itu disampaikan oleh pembawa acara Sky News Australia Catherine McGregor.

McGregor yakin rezim China akan menderita "korban yang mengerikan" dalam setiap invasi militer ke pulau sekutu Barat itu.

Dia menambahkan bahwa Partai Komunis China akanmenghadapirisiko pemberontakan rakyat atas kerugian besar dalam konflik masa depan dengan Taiwan.

"Mereka menghabiskan sejumlah besar uang mereka untuk konflik yang perlu," kataMcGregor seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (15/10/2021).

Baca Juga: Sampai Bikin Warga Afghanistan MemilihPeganganpada Roda Pesawat Karena Putus Asa, Begini Pengakuan Komandan Angkatan Udara AS saat Detik-detik Evakuasi di Bandara Kabul

"Ituadalah tindakan yang sangat gegabah."

"Mereka hanya memikirkan musuh eksternal. Tanpa memikirkan mengkonsolidasikan kelangsungan hidup rezim."

Analis China melanjutkan, "Hal lain yang harus mereka renungkan dalam operasi lintas selat adalah orang Taiwan bisa membalas dendam."

"Mereka telah berlatih membela mereka selama 40 tahun."

"Mereka akan menimbulkan korban yang mengerikan di PLA."

"Jangan lupakan konflik internal."

"Ingat, negara itu (baik China dan Taiwan) memiliki kebijakan satu anak. Sehingga anak laki-laki sangat diistimewakan."

"Bayangkan jika anak laki-laki tunggal dari keluarga dipulangkan ke rumah dalam kantong mayat, mari kita lihat apa yang terjadi secara internal."

McGregor menambahkan: "Saya pikir ada banyak risiko bagi mereka."

Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng mengatakan bahwa Taiwan tidak akan memulai perang dengan China.

Tetapi akan mempertahankan diri "penuh".

Pernyataan itu muncul di tengah lonjakan ketegangan di Selat Taiwan yang telah menimbulkan kekhawatiran internasional.

Baca Juga: Pantesan ChinaTegaskan Kekuatannya di Hadapan Taiwan, Terkuak IniPeringatan Xi Jinping yang Buat Militer China Harus Kerahkan Pasukan Militernya

"Yang paling jelas adalah bahwa Taiwan sama sekali tidak akan memulai atau memicu perang."

"Tetapi jika ada gerakan, kami akan menghadapi musuh sepenuhnya," kata Chiu dalam rapat komite parlemen, menggunakan nama resmi Taiwan.

Ketegangan militer dengan China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, adalah yang terburuk dalam lebih dari 40 tahun, kata Chiu pekan lalu.

Dia menambahkan bahwa China akan mampu melakukan invasi "skala penuh" pada tahun 2025.

Baru-baru ini,China melancarkan serangan empat hari berturut-turut ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan yang dimulai pada 1 Oktober.

Memang tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China berada jauh dari wilayah udara Taiwan.

Walau begitu, Taiwan tetap waspada.

Baca Juga: Korea Utara di Ambang Kelaparan, Sok-sokan Tutup Perbatasan dengan China, Justru Rakyat Korea Utara Jadi Korban Gara-gara Ulah Pemerintahannya Sendiri

Artikel Terkait