Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan subordinasi Taiwan di bawah Republik Rakyat China (RRC).
Dalam beberapa dekade yang telah berlalu sejak pengakhiran perjanjian itu, China terus menolak meninggalkan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan, sementara pulau itu berubah dari sistem pemerintahan otoriter menjadi demokrasi yang dinamis.
Setelah tahun 1979, komitmen paling nyata Amerika Serikat untuk datang membantu Taiwan adalah pada tahun 2001.
Tepatnya, ketika Presiden George W. Bush dengan terkenal menyatakan, saat ditanya apakah Amerika Serikat memiliki kewajiban untuk membela Taiwan jika diserang oleh China, “Ya, kami tahu, dan orang China harus memahami itu. Ya saya akan membantu."
Pewawancara melanjutkan, “Dengan kekuatan penuh militer Amerika?” Presiden Bush berkata, "Apa pun yang diperlukan untuk membantu Taiwan membela diri."
Beijing telah meningkatkan tekanan pada Tsai sejak dia terpilih pada 2016 atas mandat Taiwan yang “independen”.
Melansir Kompas.com, China memperingatkan Perang Dunia Ketiga dapat terjadi “kapan saja”, setelah mengirim lusinan pesawat tempur ke wilayah udara Taiwan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR