Wanita itu mengunjungi tempat tinggal anaknya, lalu memeriksa tempat itu dan menunggui anaknya di mobilnya berhari-hari sembari berharap anaknya kembali.
Namun putranya tidak pernah muncul.
Polisi tidak bisa membantu dan hanya bisa terlibat jika ada dugaan bunuh diri.
Namun jika tidak ada catatan yang ditinggalkan, polisi tidak akan bisa membantu.
"Saya mengerti bahwa mungkin saja ada penguntit. Informasi dapat disalahgunakan. Ini adalah hukum yang diperlukan, mungkin. Tapi penjahat dan penguntit disamakan dengan orang tua yang tidak bisa mencari anak mereka sendiri? Semuanya diperlakukan dengan cara yang sama karena perlindungan. Apa ini?" kata dia.
"Dengan undang-undang saat ini, tanpa uang, yang dapat saya lakukan hanyalah memeriksa jika sesosok mayat adalah putra saya. Itu satu-satunya yang bisa saya lakukan."
Ada perusahaan yang menyalurkan orang-orang yang menghilang tersebut, sebuah perusahaan 'pindahan malam' yang dijalankan oleh beberapa orang, memberi naungan bagi orang-orang yang menghilang itu dengan memberi tempat tinggal.
Para pendiri perusahaan 'pindahan malam' itu juga seorang jouhatsu, seperti Saita yang menghilang 18 tahun yang lalu akibat hubungan penuh kekerasan.
KOMENTAR