Intisari-Online.com - Sampai kapan pun, rakyat Irlandia tidak akan pernah melupakan bagaimana bantuan dari Sultan Ottoman Sultan Abdul Mejid I.
Bagimana tidak, kehidupan rakyat Irlandia berubah ketika Sultan Ottoman Sultan Abdul Mejid I mengirim uang ketika mereka menderita kelaparan besar.
Bagaimana kisahnya?
Dilansir dari aa.com.tr pada Kamis (7/10/2021), kentang memiliki tempat khusus dalam budaya Irlandia.
Sebab selama berabad-abad orang-orang di Emerald Isle bergantung pada umbi ini sebagai makanan pokok.
Kelaparan tujuh tahun di abad ke-19, yang dikenal sebagai Kelaparan Besar atau Kelaparan Kentang, menewaskan lebih dari satu juta orang di Irlandia.
Dan kisah-kisah itu telah meninggalkan bekas luka yang dalam pada jiwa rakyat Irlandia.
Kelaparan di Irlandia, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris, dipicu oleh hawar kentang atau penyakit busuk daun.
Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme mirip jamur yang menyebabkan keruntuhan dan pembusukan.
Bencana tunggal terbesar yang pernah dialami Irlandia itu memaksa lebih dari satu juta warga untuk bermigrasi ke Amerika Serikat (AS).
Tetapi mereka yang terlalu miskin, tidak bisa pergi ke mana pun.
Akibatnya mereka pasrah menerima nasib mati karena kelaparan atau penyakit yang menyerang mereka yang lemah dan kurang gizi.
Tahun terburuk untuk bencana kelaparan itu terjadi tahun 1847.
Ini terjadi karena tidak ada peningkatan hasil panen dari dua tahun pertama wabah.
Tetapi pada saat itu, di saat tahun terburuk wabah terjadi, bantuan tak terduga datang dari jauh.
Bantuan dari Sultan Ottoman
Ribuan mil jauhnya, di ibu kota Ottoman, Istanbul, Sultan Turki Sultan Abdul Mejid I tahu penderitaan yang terjadi di Irlandia lewat dokter giginya yang berasal dari Irlandia.
Sang dokter gigi menceritakan situasi mengerikan di sana.
Mendengar cerita itu, Sultan Abdul Mejid I dengan cepat menawarkan 10.000 Poundsterling atau 1,3 juta Poundsterling dengan nilai saat ini (Rp29 miliar).
Uang itu bisa digunakan membantu orang-orang Irlandia yang kelaparan.
Namun, Ratu Victoria telah membantu Irlandia dengan 2.000 Poundsterling, dan penasihatnya di London menolak untuk menerima tawaran apa pun yang melebihi bantuan raja.
Dihadapkan dengan perintah ini, Sultan Abdul Mejid I enggan memangkas tawaran bantuan aslinya.
Sebagai gantinya, dia malah mengirim 1.000 Poundsterling Irlandia.
Namun, Sultan memiliki keinginan yang kuat untuk memberikan lebih banyak bantuan untuk tujuan kemanusiaan ini.
"Dia sangat ingin berbuat lebih banyak," kata Levent Murat Burhan, duta besar Turki di Dublin, menceritakan apa yang terjadi selanjutnya.
"Dan itulah sebabnya dia memerintahkan tiga kapal untuk membawa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya ke Irlandia."
Berbicara kepada Anadolu Agency, Burhan mengatakan operasi bantuan bersejarah itu dilakukan secara diam-diam.
Ini karena angkatan laut Inggris tidak akan mengizinkan kapal asing untuk berlabuh di pelabuhan baik di ibukota Dublin atau Cork.
“Jadi kapal-kapal Ottoman harus melakukan perjalanan lebih jauh ke utara dan mengirimkan bantuan ke pelabuhan Drogheda,” kata Burhan.
Bantuan itu dikirim ke dermaga Drogheda di pantai Sungai Boyne, dan terutama di tempat itulah kemurahan hati Kekaisaran Ottoman masih dikenang oleh penduduk setempat, 173 tahun kemudian.
Untuk mengenang kemurahan hati Kekaisaran Ottoman Turki terhadap rakyat Irlandia, orang-orang Drogheda memasang bulan sabit dan bintang yang indah di semua tempat.
Orang memang bisa melihat lambang bulan sabit dan bintang Turki di seluruh kota dan yang paling terkenal di logo tim sepak bola lokal, Drogheda United.
Selain plakat syukur di pusat kota, bulan sabit dan bintang diukir di atas batu dan dilukis di dinding.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR