Perwakilan Indonesia Indonesia diwakili oleh empat orang, yaitu:
1. Sutan Syahrir
Usai proklamasi kemerdekaan, Syahrir diangkat sebagai ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Ia Pernah tiga kali memimpin Kabinet Parlementer.
Syahrir menjadi perdana menteri termuda di dunia saat itu.
Perjanjian Linggarjati menjadi puncak keberhasilan Syahrir dalam diplomasi. Meski ia juga menuai kritik karena penandatanganan perjanjian ini.
Pada tanggal 16 Januari 1962, Sutan Syahrir bersama dengan PSI dan Masyumi ditangkap pemerintah Orde Lama karena dituduh melakukan kudeta dan percobaan pembunuhan Presiden RI.
Sutan Syahriri meninggal saat berobat di Swiss. Saat pemakaman, pemerintah menginstruksikan pengibaran bendera setengah tiang sebagai penghormatan.
2. Mohammad Roem
Nama Mohammad Roem sulit dipisahkan dari Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi).
Dirinya terpilih menjadi ketua umum Masyumi menggantikan Mohammad Natsir pada 1958-1960.
Mohammad Roem dikenal sebagai diplomat ulung. Kehebatanntya di atas meja perundingan membuatnya ditunjuk menjadi anggota diplomasi Indonesia dalam berbagai perundingan.
Selain menjadi perwakilan dalam perundingan Linggarjati, ia juga menjadi delegasi Indonesia dalam Perjanjian Genjatan Senjata dengan Sekutu, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, hingga Konferensi Meja Bundar (KMB).
KOMENTAR