Presiden Taiwan Tsai mengatakan, “Mereka harus ingat bahwa jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana perdamaian regional dan sistem aliansi demokratis.”
Taiwan berharap hidup berdampingan secara damai dengan China, tetapi ‘jika demokrasi dan cara hidupnya terancam, maka Taiwan akan melakukan apa pun untuk mempertahankan diri.”
Pemerintah Tsai pun mendesak Beijing untuk menghentikan ‘tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab’ setelah pesawat-pesawat tempur itu melanggar zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
ADIZ tidak sama dengan wilayah udara teritorial Taiwan tetapi mencakup area yang jauh lebih besar yang tumpang tindih dengan bagian dari zona identifikasi pertahanan udara China sendiri dan bahkan mencakup beberapa daratan.
Media pemerintah China pada hari Senin menyertai serangan militer dengan ancaman ke Taiwan.
Pesawat yang diterbangkan menuju Taiwan pada akhir pekan 'adalah pasukan tempur yang ditujukan untuk pertempuran yang sebenarnya'.
Itulah makanya China memperingatkan rakyatnya agar siap-siap hadapi bencana terburuk di abad ke-21, yaitu Perang Dunia Ketiga.
‘Peningkatan jumlah pesawat menunjukkan kemampuan operasional Angkatan Udara PLA,' kata surat kabar itu, menambahkan, 'Ini adalah deklarasi yang jelas dan tidak salah lagi tentang kedaulatan China atas pulau itu.'
China telah menerbangkan misi hampir setiap hari ke wilayah udara Taiwan sejak awal tahun, meskipun sebagian besar hanya terdiri dari satu pesawat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR