Intisari-Online.com -Banyak yang khawatir ketika Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
Ini karena ketikaAfghanistan jatuh ke tangan Taliban pada tahun 1990-an itu, terjadi banyak aksi brutal.
Dan sepertinya itu terjadi lagi di tahun 2021 ini.
Dilansir daribbc.com pada Senin (27/9/2021),Taliban mengatakan mereka telah menembak mati empat orang yang diduga penculik dan menggantung tubuh mereka di lapangan umum di kota Herat, Afghanistan.
Kejadianmengerikan itu terjadi sehari setelah seorang pejabat Taliban memperingatkan bahwa hukuman ekstrem seperti eksekusi dan amputasi akan kembali dilanjutkan.
Orang-orang itu tewas dalam baku tembak setelah diduga menangkap seorang pengusaha dan putranya, kata seorang pejabat setempat.
Lalu pennduduk setempat mengatakan sesosok mayat digantung di derek di pusat kota.
Wazir Ahmad Seddiqi, seorang penjaga toko lokal, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa empat mayat dibawa ke alun-alun.
Satu digantung di sana dan tiga mayat lainnya dipindahkan ke alun-alun lain di kota lain juga untuk dipajang.
Wakil Gubernur Herat, Maulwai Shair, mengatakan bahwa memajang mayat-mayat itu dilakukan untuk mencegah aksi penculikanterjadi di masa depan.
Akan tetapiBBC belum secara independen mengkonfirmasibagaimana orang-orang itu dibunuh.
Namun, gambar grafis yang dibagikan di media sosial tampaknya menunjukkan tubuh berlumuran darah di bagian belakang truk pick-up dengan derek mengangkat satu orang.
Video lain menunjukkan seorang pria yang digantung di bangau dengan tanda di dadanya bertuliskan: "Penculik akan dihukum seperti ini."
Sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih ringan daripada masa jabatan mereka sebelumnya.
Tapi sudah ada banyak laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di seluruh negeri.
Mantan kepala polisi agama Taliban Mullah Nooruddin Turabi - sekarang bertanggung jawab atas penjara - mengatakan pada hari Kamis bahwa hukuman ekstrem seperti eksekusi dan amputasi akan dilanjutkan di Afghanistan.
Alasannya karena itu diperlukan untuk keamanan.
Dalam sebuah wawancara dengan AP, dia mengatakan hukuman ini mungkin tidak dijatuhkan di depan umum.
Diketahuidi bawah pemerintahan Taliban sebelumnya pada 1990-an, eksekusi publik sering diadakan.
Lokasinya distadion olahraga Kabul atau di halaman luas Masjid Idul Fitri selama lima tahun kekuasaan kelompok tersebut.
Pada bulan Agustus, Amnesty International mengatakan bahwa pejuang Taliban berada di balik pembantaian sembilan anggota minoritas Hazara yang teraniaya.
Sekretaris Jenderal Amnesty Agns Callamard mengatakan kejadian itu akan selalu menjadi masa kelam Taliban.