Intisari-Online.com - Afghanistanjatuh ke tangan Taliban dan mereka bersiap mengumumkan pemerintahan baru.
Walau begitu momenAfghanistanjatuh ke tangan Taliban akan berbeda seperti pertama kalinya mereka berkuasa.
Ini dikarenakan Taliban menyakini bahwa mereka akan menjaga kedamaian di negara Afghanistan itu.
Termasuk memastikan tidak ada anggota Al-Qaeda diAfghanistan.
Diketahui Taliban disebut-sebut masih berhubungan denganAl-Qaeda.
Itu semua terjadi ketika Taliban dituduh menyembunyikan Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda di negaranya ketika serangan 11 September 2001.
Walau pada akhirnya Osama bin Laden ditemukan di Pakistan, pasukan Amerika Serikat (AS) tetap berjaga di Afghanistan hingga 20 tahun lamanya.
Kini setelah pasukan AS resmi meninggalkan Afghanistan, Taliban mengonfirmasi tidak ada anggota Al-Qaeda di negara ini.
Hal itu dikonfirmasiZabihullah Mujahidjuru bicara Taliban kepadaTOLO News pada Selasa (21/9/2021).
Konfirmasi Mujahid seperti membalas pernyataanmantan direktur Central Intelligence Agency (CIA) Michael Morrell.
Di mana dia mengklaim bahwa pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri tinggal di Afghanistan dan disembunyikan oleh Taliban.
Perlawanan di provinsi Panjshir juga menuduh bahwa Taliban melindungi kelompok teroris Al-Qaeda dan mengizinkan mereka untuk bergabung dengan gerakan itu.
Klaimitu diulangi oleh Utusan Khusus PBB Deborah Lyons.
Namun Taliban menolak tuduhan itu.
“Kekhawatiran telah dikemukakan atas kehadiran Al-Qaeda di Afghanistan," kata Mujahid seperti dilansir darisputniknews.com pada Rabu (21/9/2021).
"Pernyataan seperti itu adalah propaganda."
"Kami tidak melihat siapa pun di Afghanistan yang menjadi anggota Al-Qaeda."
"Imarah Islam [pemerintah yang dipimpin Taliban] telah membuat komitmen kepada Amerika Serikat dalam hal ini."
"Komitmennya adalah kami tidak akan membiarkan siapa pun mengancam siapa pun yang menggunakan wilayah Afghanistan," kata Mujahid.
Pada pertengahan September 2021, badan intelijen AS memperingatkan bahwa Al-Qaeda dapat menggunakan tanah Afghanistan untuk merencanakan serangan terhadap AS lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ini karena penarikan pasukan AS dari Afghanistan telah mempersingkat waktu.
Rapi Taliban berjanji untuk memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda dan untuk membuat Afghanistan menjadi tempat yang aman bagi semua orang.
Hal itu sesuai dengan perjanjian Doha yang dicapai dengan pemerintahan Donald Trump pada Februari 2020.
Afghanistan sebelumnya menyediakan pangkalan bagi al-Qaeda dan mendiang pemimpin kelompok itu Osama bin Laden untuk merencanakan dan mengarahkan serangan 11 September 2001.
Itulah yang mendorong invasi AS dan dua dekade pertempuran berikutnya.