Benci Setengah Mati dengan Amerika, Taliban Secara Menohok Olok-olok Seantero Warga Amerika, Siap Lantik Pemerintahan Baru Afghanistan pada Peringatan 20 Tahun Tragedi 9/11

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Tragedi 9/11 atau 11 September 2001 adalah mimpi buruk seluruh warga Amerika Serikat (AS).

Tragedi 11 September atau juga disebut serangan 11 September adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang menargetkan warga NewYork City dan Washington pada 11 September 2001.

Pada tragedi itu, hampir lebih dari 3.000 nyawa tewas setelah menara kembar World Trade Center (WTC) runtuh.

Baca Juga: Taliban Sebut ChinaSebagai Mitra Terbaiknya, Joe BidenPanik Sampai Langsung Telepon Xi Jinping untuk Pertama Kalinya dalam 7 Bulan Terakhir, Apa Isi Percapakannya?

Setelah kejadian itu, AS melancarkan aksi balas dendam kepada Al-Qaeda, kelompok militan yang dituduh sebagai dalangnya.

Militer AS lantas mengejar Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang dituduh bersembunyi diAfghanistan yang pada saat itu dikuasai Taliban.

Osama bin Laden disebut-sebut berada diperlindungan Taliban di bawahMullah Omar.

Tragedi 9/11 dan pengejaranOsama bin Laden sampai dinyatakan tewas tahun 2003 menjadi awal langkah militer AS mengasai Afghanistan.

Ya, sejak saat itu AS menguasai Afghanistan dan membuat Taliban.

Kini, setelah 20 tahun lamanya, giliran Taliban yang berkuasa di Afghanistan. Setelah sebelumnya seluruh pasukan AS ditarik.

Baca Juga: Baru 8 Bulan Menjabat Sebagai Presiden Amerika, Kesabaran Joe BidenMulai Habis, Mendadak Malah Menyatakan Perang Terhadap 80 JutaRakyatnya Sendiri, Ada Apa?

Sadar peringatan 11 September menjadi duka bagi warga AS, justru Taliban dengan sengaja menggunakannnya.

Dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (10/9/2021), pada peringatan 20 tahun serangan 11 September pada Sabtu besok, Taliban direncanakan akan memperkenalkan pemerintahan baru Afghanistan.

Tentupemerintahan baru Afghanistan itu di bawah kuasa Taliban.

Pada hari Rabu, kantor berita RIA Novosti mengatakan sumber yang tidak disebutkan namanya telah mengindikasikan bahwa pemerintah Afghanistan yang baru akan dilantik pada 11 September.

Margarita Simonyan, ketua saluran RT, mengatakan pemilihan tanggal itu disengaja.

"Peresmian pemerintahan baru Afghanistan telah dijadwalkan pada 9/11," cuitnya.

"Taliban ingin mengusir AS dari negaranya. Tapi juga ingin mengejeknya."

Pada awal pekan ini, Taliban mengumumkan nama-nama calon anggota pemerintahan Afghanistan.

Seluruhnya merupakananggota Taliban yang sebagian besardiambil dari suku Pashtun.

Tapi ada nama-nama yang membuat AS begitu marah.

Misalnya namaSirajuddin Haqqani, wakil pemimpin kelompok itu yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Afghanistan.

Baca Juga: Pantas Banyak Korban Berjatuhan, Ternyata Blok Lapas Tangerang yang Terbakar Hanya Dijaga 1 Petugas, Bayangkan Jika Lapas Terpadat Se-Indonesia Ini Alami Hal Serupa

Haqqani merupakan musuh AS dan masih dicari sampai hari ini.

Haqqani dituduh merencanakan pemboman dan serangan membabi buta yang telah menyebabkan kematian ratusan warga sipil.

Dia dilaporkan juga adalah dalang di balik serangan bom bunuh diri 2018 di Kabul yang menewaskan 103 orang.

Saat ini, ada hadiah 10 juta Dollar AS dari Departemen Luar Negeri AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Selain itu,Talibanmenunjuk Abdul Haq Wasiq sebagai Direktur Intelijen, Norullah Noori sebagai Penjabat Menteri Perbatasan dan Urusan Suku, Mohammad Fazl sebagai Wakil Menteri Pertahanan, dan Khairullah Khairkhah sebagai Menteri Informasi dan Kebudayaan.

SertaMohammad Nabi Omari diangkat sebagai gubernur Provinsi Khost timur bulan lalu.

Padahal kelimanya merupakan mantan narapidana yang pernah dipenjara diTeluk Guantanamo.

Baca Juga: Dimusuhi Satu Dunia, Taliban Sekuat Tenaga Cari Sekutu Lain Selain China, Sebut Mau Kerja Sama dengan Negara Manapun Termasuk Amerika, Hanya 1 Negara Ini yang Mereka Musuhi

Artikel Terkait