Intisari-Online.com -Sejak Kamis 23/9/2021 lalu komedian kondang Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit.
Ia dirawat di RS Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.
Komedian berumur 57 tahun itu dikabarkan mengalami pendarahan otak.
Sampai saat ini ia masih menjalani perawatan intensif seperti dilaporkan Kompas.com.
Bicara soal stroke, ada makanan yang mitosnya sangat bisa menyebabkan stroke.
Ialah kuning telur.
Telur dianggap sebagai salah satu sumber protein terbaik dan juga sumber vitamin dan mineral yang dipakai guna memenuhi kebutuhan makanan sehat dan seimbang.
Sebagai sumber protein, telur membantu dalam proses pembangunan otot, jaringan dan bisa membuat kita selamat dari penyakit membahayakan.
Namun ada mitos yang mengatakan kuning telur memiliki kolesterol tinggi.
Kolesterol adalah salah satu penyebab stroke.
Hal ini yang kemudian menyebabkan banyak yang menghindari kuning telur karena takut terkena stroke.
Dilansir dari Grid Health, kadar kolesterol dalam kuning telur ternyata memang cukup tinggi yaitu 184 mg per butir.
Baca Juga: Jangan Kaget! Konsumsi 2 Telur Tiap Hari dan Inilah Perubahan yang Akan Terjadi di Tubuh Anda
Namun kadar tersebut terhitung normal untuk orang sehat.
Jika Anda sehat dan mengonsumsi kuning telur sebutir per hari tidak akan menyebabkan naiknya risiko stroke dan penyakit jantung.
Sehingga untuk porsi yang normal masih bisa dikonsumsi.
Kuning telur mengandung berbagai nutrisi penting.
Baca Juga: Sempatkan Sebelum Tidur! Rasakan Berbagai Manfaat Makan Telur Rebus di Malam Hari Ini
Vitamin A, asam lemak omega 3, vitamin B12 serta vitamin E yang bermanfaat untuk tubuh semua terkandung dalam kuning telur.
Tingginya kolesterol tidak hanya disebabkan karena konsumsi kuning telur semata.
Ada juga faktor genetis atau disebabkan hal lain seperti mengkonsumsi karbohidrat dan gorengan.
Pakar kesehatan menyarankan agar asupan kolesterol dibatasi sampai kurang dari 300 miligram setiap harinya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini