Penulis
Intisari-Online.com -Kamis (23/9/2021), Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit akibat pendarahan otak.
Dilansir dari WebMD, pendarahan adalah sejenis stroke, di mana kondisi ini disebabkan oleh arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Kondisi pendarahan yang terjadi di otak ini dapat membunuh sel-sel otak.
Disebut juga pendarahan intrakranial, pendarahan otak juga disebut pendarahan intraserebral.
Kondisi medis tersebut menjadi 13 persen dari penyebab stroke.
Saat otak mengalami pendarahan, saat darah dari trauma mengiritasi jaringan otak, maka akan menyebabkan pembengkakan, yang kemudian dikenal sebagai edema serebal.
Darah yang mengumpul ini kemudian menjadi hematoma, yang meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya.
Kondisi tersebut akibatnya dapat mengurangi aliran darah yang vital dan membunuh sel-sel otak.
Pendarahan otak dapat terjadi di antara otak dan selaput yang menutupinya, maupun di antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan selaput otak.
Ada beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan otak, salah satunya adalah stroke.
Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau ketika ada penyumbatan pasokan darah ke otak.
Tak disangka, makanan yang banyak disukai orang Indonesia ini bisa picu stroke yang menyebabkan pendarahan otak.
Meski banyak disukai, makan nasi goreng juga harus memperhatikan kapan waktu yang tepat.
Sebab, nasi goreng ternyata menjadi makanan yang harus dihindari saat sarapan.
Nasi goreng biasanya dikonsumsi pada malam hari, namun ada juga yang menjadikan nasi goreng sebagai menu sarapan pagi.
Menurut beberapa pakar kesehatan yang dilansir oleh TribunTravel.com, mereka memberi saran untuk tidak terlalu sering mengonsumsi nasi goreng.
Hal ini karena nasi goreng bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Mengonsumsi nasi goreng bisa mengakibatkan kenaikan berat badan.
Bahkan, konsumsi nasi goreng juga dapat memicu datangnya penyakit berbahaya, seperti jantung, stoke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Kandungan di dalam minyak inilah yang dapat memperburuk kesehatan pada organ kardiovaskular dalam tubuh kita.
Kandungan lemak jenuh pada nasi goreng sangat susah untuk dicerna oleh tubuh.
Tentunya hal ini berbahaya bagi kesehatan.
Pasalnya, kandungan lemak trans pada makanan ini dapat memicu penyakit stroke.
Celakanya penyakit stroke dapat mengakibatkan otot mati dan tidak bisa digerakkan lagi.
Akan lebih baik kita menguranggi jumlah konsumsi nasi goreng dan mulai menerapkan pola makan yang sehat dengan kadar gizi yang seimbang.
Pola makan yang sehat demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Akan lebih baik jika kita juga lebih rutin dalam mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan air putih yang cukup setiap harinya.