Intisari-Online.com – Primbon merupakan kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta.
Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan kita.
Catatan dalam Primbon Jawa digunakan sebagai pedoman atau arahan dalam rangka mencapai keselamatan dan kesejahteraan lahir-batin.
Isi primbon Jawa sebagian besar berisi bahasan mengenai perhitungan, perkiraan, peramalan nasib, peramalan watak manusia, dan lainnya.
Perhitungan serta ramalan yang beragam itu menggunakan penangalan atau kalender sebagai dasarnya yang terdiri dari gabungan hari dan pasaran, yang disebut sebagai weton.
Perhitungan waktu dengan menggunakan kalender Jawa ini juga digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk menentukan waktu bercocok tanam atau acara peringatan.
Termasuk juga tanda-tanda yang dialami oleh tubuh, seperti telinga berdenging, bersin tiba-tiba, daun telinga panas, hati yang bergetar, bentuk kaki, tangan, dll.
Mengutip dari laman Primbon, begini makna watak seseorang dilihat dari bentuk kuku pada tangannya.
Kuku pendek, bermakna memiliki watak energik, ingin tahu, intuitif, logis.
Kuku pendek, condong lebar daripada panjang, bermakna memiliki watak kritis dan cepat marah.
Kuku lebar, panjang, bulat pada ujungnya, bermakna memiliki watak orang yang pertimbangannya jelas dan masuk akal.
Kuku panjang berbentuk buah badam, orang yang memilikinya memiliki watak tenang dan santai, pemimpi.
Kuku amat besar, segi empat, orang yang memilikinya memiliki watak dingin dan egois.
Kuku berbentuk baji, orang yang memilikinya memiliki watak sensitif berlebihan.
Anda boleh tidak percaya seratus persen, tetapi anggap saja menambah pengetahuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. (ktw)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari