Intisari-Online.com - Kapal selam China kelas Song yang istimewa merupakan kapal selam pertama yang dikembangkan sepenuhnya oleh Republik Rakyat Cina.
Tak hanya itu, kapal selam ini juga satu-satunya kapal selam China yang pernah muncul di tengah-tengah gerombolan kapal induk Amerika.
Pada bulan November 2006, salah satu kapal selam listrik diesel kelas Song China muncul hanya lima mil jauhnya dari USS Kitty Hawk di lepas pantai Okinawa.
Pada saat itu, kelompok kapal induk AS berada dalam formasi pelindung, menggunakan pertahanan anti-kapal selam dan pesawat.
Munculnya kapal selam China tidak diragukan lagi mengejutkan semua orang di armada.
Kejutannya bukan hanya karena kapal selam itu muncul begitu dekat dengan Kitty Hawk.
Tidak ada yang tahu persis berapa lama kapal selam itu berada di sana, berapa lama ia membuntuti armada, atau bahkan mengapa ia memutuskan untuk muncul di atas permukaan.
Apa yang diketahui Angkatan Laut AS yakni bahwa perllindungan mereka ternyata melemah setelah berakhirnya Perang Dingin.
Jika kapal selam itu memusuhi Amerika Serikat, kerusakan yang mungkin ditimbulkannya bisa jadi dalam skala yang belum pernah dilihat AS sejak Perang Dunia II.
Kapal selam kelas Song tidak terlalu istimewa, tetapi mereka membawa persenjataan torpedo dan rudal jelajah buatan Rusia yang dirancang untuk menjatuhkan kapal seperti yang mengawal Kitty Hawk hari itu di bulan November 2006.
USS Kitty Hawk pertama diluncurkan pada tahun 1961, sehingga tingkat kerusakan yang bisa terjadi pada kapal induk masih diperdebatkan, tetapi jelas dapat menimbulkan kerusakan.
Anugrah keselamatan bagi Angkatan Laut AS adalah bahwa kelompok pertempuran tidak secara aktif melakukan operasi anti-kapal selam apa pun.
Kemunculan kapal selam China yang tiba-tiba mungkin menjadi bencana besar bagi hubungan AS-China, yang sudah tegang pada saat itu, tetapi sekarang lebih dari itu.
Klaim China atas Laut China Selatan telah menyebabkan agresi China di kawasan itu meningkat secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir.
China juga telah meningkatkan pembangunan kapal dalam negerinya sejak 2006, termasuk pembangunan kapal induk.
China juga telah membangun kehadiran militernya untuk mendukung klaimnya atas Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel, bahkan meningkatkan ukurannya dan memasang unit militer di sana.
Kepulauan Spratley adalah titik perhatian terbesar.
Pulau-pulau tersebut juga diklaim oleh Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam. Angkatan Laut AS secara teratur melakukan pelayaran kebebasan navigasi di daerah itu untuk mempertahankan status sengketa pulau-pulau tersebut.
Hal ini berarti pasukan militer AS secara rutin berhadapan dengan pasukan militer China untuk jangka waktu yang lama.
Saat ketegangan meningkat, daerah tersebut menjadi tempat berteduh yang luar biasa untuk potensi konflik.
Seiring berjalannya waktu, peristiwa seperti kemunculan tiba-tiba kapal selam China di tengah-tengah kelompok tempur kapal induk bisa menjadi pemicu yang mengubah situasi yang sudah tegang menjadi perang skala penuh.
(*)