Banyak negara-negara Asia Tenggara menghadapi tantangan serupa tapi pemerintahan Duterte membuat perang narkoba menjadi sesuatu hal yang tidak terhindarkan.
Duterte juga menggagalkan pergerakan good-governance yang telah dibangun Aquino, di mana pendekatan check and balance serta berkelanjutan Aquino memperlambat proyek infrastruktur besar, Duterte malah memprioritaskan ketergesaan daripada transparansi.
Namun walaupun rapor Duterte begitu buruk, Duterte tetap berambisi mempertahankan kekuasaan di dinastinya.
"Duterte memulai masa presidensialnya dengan banyak drama, dan kini tampaknya ia akan meninggalkan kita dengan cara yang sama, mencoba membuat kita bingung," ujar oposisi Senator Risa Hontiveros.
Dan jika anak perempuan Duterte benar-benar memutuskan tidak akan mencalonkan diri jadi presiden, Ferdinand Marcos Jr. siap menunggu untuk maju lagi.
Mantan senator dan anak dari mendiang diktator itu tahun 2016 lalu berharap bertugas sebagai wakil presiden Rodrigo Duterte.
Walaupun Marcos kalah dalam pemilihan itu, Duterte telah menghabiskan 5 tahun terakhir bekerja memperbaiki nama Marcos, ia juga mengarahkan Ferdinand Marcos Jr. ke pekerjaan No. 2 bahkan setelah pemilihan.
Di awal masa jabatannya, dia memberi Marcos Sr. pemakaman pahlawan anumerta.
KOMENTAR