Lima Tokoh Komunisme Beserta Propaganda Mereka untuk Memimpin Negara-negara Kekuasaannya, Siapa Saja?

May N

Penulis

Vladimir Lenin, sesudah mati para pengikutnya dibantai Stalin
Vladimir Lenin, sesudah mati para pengikutnya dibantai Stalin

Intisari-Online.com -Komunisme, walaupun sudah menjadi ideologi yang mati, tapi masih hidup di beberapa negara.

Saat ini ada 5 negara penganut komunisme.

Biasanya negara-negara ini disebut negara komunis.

5 negara komunis yang masih ada di dunia saat ini antara lain China, Kuba, Vietnam, Laos, dan Korea Utara.

Baca Juga:Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun hingga Akhir Tragis Peristiwa Sejarah Ini

Dari negara-negara tersebut muncul pemimpin-pemimpin kontroversial yang mengguncang dunia.

Langsung saja, inilah 5 pemimpin komunis yang berhasil mengguncang dengan propagandanya, mengutipEconomic Times.

1. Vladimir Lenin

Vladimir Lenin adalah pemimpin dari revolusi Uni Soviet, Bolsheviks.

Baca Juga:Beginilah Akhir Hidup Para Diktator; Stalin, Hitler, Mao, Lenin, Mussolini, dan Orang Kuat Lainnya, dari yang Meninggal di Kamarnya Tanpa Pertolongan Hingga Digantung Setelah Kematiannya

Ia juga menjadi kepala negara Uni Soviet yang pertama.

Ia melakukan bagiannya untuk menghidupkan kembali ekonomi Soviet melalui Kebijakan Ekonomi Barunya.

Lenin tidak begitu menyukai demokrasi, dan ia juga menjadi dalang di balik Teror Merah yang menghancurkan pembangkangan.

Ia juga mendirikan Cheka, polisi rahasia yang ditakuti seluruh dunia.

Baca Juga:3 Mitos Populer Tentang Uni Soviet di Afghanistan, Salah Satunya Dijuluki Tentara Kejam

Sampai saat ini, Lenin masih dihormati oleh kaum kiri di seluruh dunia.

2. Fidel Castro

Fidel Castro adalah pemimpin komunisme di Kuba.

Kuba menjadi komunis sejak revolusi yang terjadi di negara tersebut.

Baca Juga:Walau Kini Komunisme Hanya Diterapkan di Sedikit Negara, Ternyata Partai Komunis Bisa Mengakar Hebat di Negara-negara Tersebut, Apa Saja Partai Komunis di Dunia?

Seperti revolusi yang lain, harapannya adalah memulai kehidupan yang lebih baik untuk negaranya: hak-hak wanita, fasilitas kesehatan yang lebih baik, pendidikan tingkat universitas.

Serta seperti kebanyakan tokoh revolusioner, Castro tidak terlalu senang dengan demokrasi.

Sampai pertengahan tahun 60-an, Kuba dipimpin dengan model diktator, dan pemberontak dipenjara atau dibunuh, serta kultus Castro mulai tumbuh.

3. Joseph Stalin

Baca Juga:Pantas Saja Terjadi Bencana Kelaparan di Korea Utara, Negara Itu Pilih Meniru Sistem Pertanian Satu Pemimpin Tiran yang Pernah Sebabkan Jutaan Orang Mati Kelaparan

Keputusan rakyat terbagi, banyak yang menyebut Joseph Stalin sebagai penyelamat Uni Soviet, mengalahkan Nazi dan membuat nuklir Uni Soviet bersama dengan negara adidaya industri.

Namun sebaliknya, ia juga menjadi pencetus teror dan menciptakan pengungsian buruh yang membunuh jutaan warga Uni Soviet.

Banyak juga warganya yang mati di tangannya hanya lewat satu tembakan peluru.

4. Kim Jong-Il

Baca Juga:Salah Satu Hobinya Adalah 'Mengumpulkan' Perawan, Siapa Sangka Kim Jong-Un Sampai Jor-joran Habiskan 51 Miliar Hanya untuk Urusan Pakaian Dalam Para Wanita Itu!

Selanjutnya adalah mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il.

Korea Utara adalah negara yang masih tertutup meskipun saat ini dunia sudah saling terhubung.

Ini semua dikarenakan tindakan keluarga Kim.

Sementara Kim Il-sung dulunya dipanggil sebagai 'Pemimpin Agung', Kim Jong-il malah mendapat julukan 'Pemimpin Kesayangan'.

Baca Juga:Pemuda Tampan Ini Tidak Pernah Mengira Liburannya Ke Korea Utara Jadi Liburan Terakhirnya Sebelum Meregang Nyawa, Dibunuh dengan Keji Oleh Rezim Kim Jong-Un Hanya Karena Selebaran Ini

Namun ia malah tercatat salah mengatur keuangan negara yang menyebabkan negaranya mengalami kelaparan yang terlalu sering.

Meski begitu, ia tidak berhenti mengkonsumsi lobster dan cognac, sejenis minuman keras yang mewah.

5. Nicolae Ceausescu

Jika kejam adalah ciri khas rezim komunis maka Ceausescu memastikan ia memimpin komunis yang kejam.

Baca Juga:Kesaksian Algojo yang Mengeksekusi Diktator Romania dan Istrinya, 'Saya Membantu Mereka untuk Mati dengan Bermartabat'

Mulai dari pernikahan dan kontrasepsi sampai produksi industrialisasi, keluarga pertama Romania ini mengontrol segalanya.

Ia menerapkan ekonomi yang kacau menyebabkan Romania akhirnya terkena kelaparan pada pertengahan tahun 80-an.

Tentu saja, kebebasan berpendapat pun juga diberangus.

Artikel Terkait