Seperti komentar Donald Greenlees, surat itu merupakan tawaran berisiko tinggi untuk membantu melegitimasi aturan Indonesia.
Namun itu adalah salah satu intervensi paling menentukan dalam sejarah salah satu hubungan terpenting Australia.
Meskipun upaya oleh beberapa dari mereka yang terlibat untuk secara retrospektif mengklaim itu sukses, itu gagal dengan caranya sendiri. Kita tidak boleh melupakan apa yang salah.'
Tidak ada pengajuan resmi ke kabinet atas surat Howard.
Isu tersebut dibawa oleh Howard dan Menteri Luar Negeri Alexander Downer, ketika Australia berusaha untuk mengubah, bukan membalikkan, kebijakan yang ada.
Ketika Habibie menanggapi dengan menyerukan apa yang menjadi pemungutan suara PBB pada tanggal 30 Agustus 1999, Canberra mendapati dirinya menuju ke krisis karena tujuan strategisnya disulap kemudian disesuaikan kembali.
Source | : | The Strategist |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR