Intisari-online.com - Buku kebijakan Canberra, dari invasi hingga kemerdekaan diperlihatkan dengan sirilisnya catatan kabinet pemerintah Howard tahun 1998 dan 1999 oleh arsip nasional Australia.
Meski itu menunjukkan Australia pada akhirnya berjuang untuk kemerdekaan Timor Leste, ternyata awalnya mereka justru menginginkan negara kecil itu menjadi bagian Indonesia.
Awal cerita itu dimuat dalam Australia dan penggabungan Indonesia dengan Timor Portugis 1974-1976.
Sebuah buku setebal 900 halaman terdiri dari kabel, laporan dan pengajuan yang menunjukkan perdana menteri Gough Whitlam memaksa kehendaknya.
Dalam pertemuan dengan Suharto pada bulan September 1974.
Whitlam berangkat dari pengarahannya yang hati-hati untuk menyatakan bahwa Timor Timur harus berintegrasi dengan Indonesia.
Catatan pertemuan Australia mengutip pernyataan Whitlam, "Timor Portugis terlalu kecil untuk merdeka. Itu tidak layak secara ekonomi."
"Kemerdekaan tidak akan diterima di Indonesia, Australia, dan negara-negara lain di kawasan ini," katanya.
Source | : | The Strategist |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR