Find Us On Social Media :

Konon Ini yang Membuat Presiden Soeharto Gagal Menangkan Hati Rakyat Timor Leste Lewat Pembangunan Patung Kristus Setinggi 89 Kaki di Dili, padahal Sudah Habiskan Miliaran Rupiah

By Khaerunisa, Senin, 6 September 2021 | 20:15 WIB

Patung Cristo Rei, Timor Leste

 

Intisari-Online.com - Pernah menjadi bagian dari Indonesia, Timor Leste akhirnya melepaskan diri melalui hasil referendum yang digelar pada 30 Agustus 1999.

Referendum yang diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden B.J. Habibie tersebut menunjukkan hasil bahwa mayoritas rakyat Timor menginginkan kemerdekaan alih-alih berintegrasi dengan Indonesia.

Timor Leste pun secara resmi merdeka pada 20 Mei 2002.

Sejak saat itu, Timor Leste yang dahulu bernama Timor Timur bukan lagi bagian dari Indonesia.

Baca Juga: Masih Digunakan sebagian Warga, Begini Cara Bahasa Indonesia Bisa Bertahan di Bumi Lorosae Meski Bukan Bahasa Resmi Timor Leste

Meski Timor Leste lepas di bawah pemerintahan Presiden B.J. Habibie, wilayah ini telah terus bergejolak sejak menjadi provinsi ke-27 Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Indonesia di bawah pemerintahan Soeharto menginvasi Timor Leste yang saat itu baru ditinggalkan penjajah Portugis.

Melalui invasi yang dikenal sebagai Operasi Seroja, Timor Leste pun bergabung dengan Indonesia menjadi provinsi termuda.

Namun, perlawanan kelompok pro kemerdekaan Timor Leste terus terjadi.