Intisari-online.com - Pada era digital ini ponsel tampaknya sudah menjadi benda wajib yang selalu dipegang.
Semua aktivitas dan informasi bisa dilakukan melalui satu genggaman.
Bahkan hampir semua orang di dunia termasuk di Indonesia, memulai aktivitasnya dengan memegang ponsel.
Entah untuk mengecek notifikasi, melihat jam, atau melihat berita terbaru melalui ponsel.
Namun tahukah Anda bahwa kebiasaan membuka ponsel dan menatap layarnya tiap pagi memiliki dampak berbahaya.
Menurut Kompas.com, menatap ponsel pertama kali setelah membuka mata pagi, ternyata berdampak cukup serius ke otak.
Saat bangun di pagi hari, otak akan beralih dari gelombang delta (saat tidur nyenyak) ke gelombang theta, yakni semacam kondisi saat melamun.
Otak kemudian bergerak menghasilkan alfa yaitu kondisi terjaga dalam kondisi santai, dan tidak banyak memproses informasi.
Namun, dalam penelitian yang dilaporkan Forbes Sabtu (4/9/21), dengan meraih ponsel pertama kali kali setelah membuka mata, otak akan melewati proses theta dan alfa.
Tubuh akan memaksa otak langkung ke tahap delta, yakni terjaga dan waspada.
"Keadaan theta adalah waktu ideal untuk memasuki pikiran bawah sadar dan memvisualisasikan impian dan membantu Anda mendorong tindakan yang mewujudkan mimpi itu," ungkap Scientific merikan, Minggu (5/9/21).
Tentu mengecek ponsel pertama saat bangun akan menimbulkan efek negatif.
Terlebih jika Anda membaca sesuatu yang negatif, sehingga menimbulkan stres dan memicu kegelisahan.
Itu memunculkan peluang Anda memulai hari dengan perasaan tidak baik.
"Segera beralih ke ponsel Anda ketika bangun dapat memulai hari dengan cara yang lebih mungkin untuk meningkatkan stress, dan membuat Anda kewalahan," kata Psikiater Dr.Nikole Benders Hadi.
Sebuah studi oleh University of Gothenburg di Swedia menemukan frekuensi tinggi ponsel secara langsung terkait dengan peningkatan risiko gangguan tidur.
Ini biasanya sering terjadi dan menyebabkan gejala depresi yang dialami anak-anak muda.