Mereka telah mendirikan berbagai koloni di Mediterania, dan dianggap sebagai peradaban pertama yang menciptakan alfabet.
Sayangnya, tidak banyak yang diketahui oleh dunia sains mengenai orang-orang Kanaan karena kebanyakan catatan sejarah mengenai mereka hilang dimakan waktu.
Namun melansir Science Daily, para peneliti yang melaporkan dalam jurnal Cell pada 28 Mei 2020 memiliki wawasan baru tentang sejarah bangsa Kanaan berdasarkan analisis genome-wide DNA purba yang dikumpulkan dari 73 individu.
"Populasi di Levant Selatan selama Zaman Perunggu tidak statis," kata Liran Carmel dari The Hebrew University of Jerusalem.
"Sebaliknya, kami mengamati bukti pergerakan orang dalam jangka waktu yang lama dari timur laut Timur Dekat Kuno, termasuk Georgia, Armenia, dan Azerbaijan modern, ke wilayah Levant Selatan.
"Orang Kanaan, meskipun tinggal di negara kota yang berbeda, secara budaya dan genetik serupa," tambahnya.
"Selain itu, wilayah ini jadi saksi bisu banyak pergerakan penduduk, orang-orang yang datang dari timur laut, dari selatan, dan dari barat laut."
Carmel dan rekan penelitinya menyimpulkan berdasarkan analisis dari 73 sampel DNA kuno baru yang mewakili sebagian besar individu Zaman Perunggu Tengah hingga Akhir dari lima situs arkeologi di Levant Selatan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR