Ini berawal dari rasa prihatin dengan munculnya ISIS-K, sebuah cabang dari Negara Islam (IS) atau jaringan al-Qaeda di Afghanistan.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berjanji untuk mempertahankan serangan udara dengan pesawat tak berawak dan berawak, meskipun tidak ada rencana rinci.
Tetapi Amerika akan berusaha memenuhi janji tersebut.
Selama bertahun-tahun, pilot Angkatan Udara AS telah terbang dari Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar atau Al Dhafra di Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyerang sasaran di Afghanistan.
Tetapi untuk melakukannya, pertama-tama mereka harus mengelilingi Teluk di sekitar Iran dan kembali ke Pakistan.
Lalu mengisi bahan bakar setidaknya sekali dan sering terbang berjam-jam sebelum mendekati target mereka.
Menurut Politico, sebuah kapal induk yang berlabuh di Laut Arab akan mempersingkat waktu penerbangan dan memungkinkan pilot terbang di atas Pakistan sebelum memasuki wilayah udara Afghanistan.
Source | : | Politico |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR