Intisari-Online.com - Pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia II, para ilmuwan Rusia bereksperimen dengan berusaha menghidupkan kembali kepala ikan, anjing, dan bahkan manusia.
Sergei Bryukhonenk lulus dari Sekolah Kedokteran Universitas Moskow pada tahun 1914, tepat pada waktunya untuk direkrut menjadi Tentara Kekaisaran Rusia dan menjadi saksi kengerian Perang Dunia Pertama.
Setelah revolusi Rusia, dia bekerja selama beberapa tahun di sebuah rumah sakit besar, sebelum beralih ke eksperimennya yang terkenal.
Pada saat itu, bidang fisiologi berkembang pesat, dan Bryukhonenko memutuskan untuk mempelajari cara kerja organ yang rumit.
Untuk melakukannya, organ individu harus tetap berfungsi setelah dikeluarkan dari inangnya.
Di laboratorium yang sempit dan tidak lengkap, dia menjaga agar organ tetap hidup.
Pada bulan Mei 1925, pada pertemuan Kongres Kedua Ahli Patologi Rusia, Bryukhonenko mendemonstrasikan hasil kerja keras selama tiga tahun di laboratorium: mesin jantung-paru asli yang dia buat untuk kepala anjingnya.
Dengan menggunakan dua pompa listrik, sistem pendukung kehidupan mengambil darah yang sudah habis dari kepala dan menyimpannya di ruang kaca.
Ia dihangatkan dan diberi oksigen, kemudian dipompa kembali ke hewan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR