Intisari-Online.com- Hanya sedikit yang mampu mengagumi pikiran manusia pada zamannya seperti yang dilakukan Harry Houdini.
Dirinya adalah seorang pesulap penantang maut yang beraksi dengan melepaskan dirinya sendiri dari jebakan maut.
Banyak aksi ekstrem dilakukannya, mulai dari melompat dari jembatan, dengan tubuh terikat direndam dalam air, atau dikubur hidup-hidup.
Houdini nampaknya terpikat, nyaman, sangat tertarik dengan kematian itu sendiri.
Bahkan setelah kematian ibunya, Houdini mulai mencari jawaban tentang kehidupan setelah kematian (hal-hal spiritualisme dan okultisme).
Harry Houdini juga bekerja di komite Scientific American, dia mencoba menghilangkan pandangan publik tentang prasangka spiritualis dan paranormal palsu.
Houdini juga berusaha keras untuk menyanggah permainan yang menggunakan medium pemanggil arwah dan mengatakannya sebagai 'trik pasaran' sulap yang akan mudah diungkapnya.
Tetapi sikapnya terhadap spiritualisme dan medium pemanggil arwah juga telah dipraktikkannya sendiri.
Setelah kematian ibunya, Cecilia, Houdini mulai mencari bukti kehidupan setelah kematian.
Usahanya itu telah dilakukannya ratusan kali dengan melibatkan kawannya Sir Arthur Conan Doyle.
Doyle mungkin adalah salah satu pendukung spiritualisme yang paling terkenal di zamannya (sangat bertolak belakang dengan tokoh karangannya, detektif Sherlock Holmes yang sangat rasional dan skeptis).
Istri Doyle sendiri, pada suatu kesempatan memberi Houdini sepucuk surat.
Dia mengaku itu adalah surat dari ibu Houdini yang telah meninggal.
Surat itu tertulis menggunakan medium tulisan otomatis yang didorong oleh trans melalui prosesi pemanggilan arwah.
Namun, Houdini menyadari bahwa istri Doyle itu berbohong.
Mulai pada saat itulah Houdini melawan paranormal dan para pemanggil arwah yang gemar menipu.
Namun, beberapa waktu sebelum Houdini meninggal, dia menginstruksikan istrinya, Bess, untuk mencari bukti komunikasi dari alam baka.
Untuk memastikan bahwa eksperimen itu berhasil, pesan sederhana yang akan dituliskan Houdini dari alam baka nanti adalah kalimat "Rosabelle's Believe."
Setelah Houdini meninggal (1874), istrinya pun mencoba dengan gigih untuk berkomunikasi dengan Houdini yang telah berada di alam baka dan berharap akan menuliskan kalimat itu.
Bess mengadakan ritual-ritual pada setiap Halloween dan di hari peringatan Houdini selama satu dekade.
Namun, eksperimen itu gagal, Houdini tak pernah muncul dan sepuluh tahun adalah waktu yang cukup lama untuk menunggu siapa pun.
(*)