4. Kapal selam KRI Nagapasa TNI AL
Nagapasa merupakan salah satu kelas kapal selam di TNI AL sekaligus merupakan versi pengembangan dari kapal selam kelas Chang Bogo.
Ada tiga kapal selam kelas Nagapasa yang dimiliki TNI AL yakni KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.
Untuk KRI Nagapasa-403, kapal selam tersebut memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan kurang lebih 21 knot di bawah air.
KRI Nagapasa-403 juga mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru.
Kapal selam ini dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.
Nagapasa-403 ini dilengkapi sistem persenjataan terkini dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan.
Pembuatan KRI Nagapasa-403 merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan lewat perusahaan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd.
5. Peluncur roket Astros II MK6 TNI AD
Astros II MK6 merupakan peluncur roket multiple alias multiple launch rocket system (MLRS) buatan Brasil.
Melansir Dinas Kelaikan AD, Astros II MK6 dioperasikan oleh kesatuan Arteri Medan (Armed) TNI AD.
Senjata ini mampu meluncurkan 32 roket dalam waktu enam detik.
Dengan daya ledak hampir hampir dua hektare, Astros dinilai mampu melumpuhkan basis pertahanan musuh.
6. Tank Leopard TNI AD
Leopard adalah tank tempur utama alias main battle tank (MBT) buatan Jerman yang memiliki berat 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter.
Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2011 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.
Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG.
Tank Leopard jika melintas di jalan raya lebih ringan ketimbang truk tronton.
Dari penelitian tim Institut Teknologi Bandung, yang dikutip Valian, berat Leopard di jalan raya berkisar 8.908,0 newton per meter persegi.
7. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 TNI AL
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 adalah kapal fregat yang memiliki kemampuan untuk pertahanan udara dari serangan pesawat tempur, peperangan di permukaan, dan serangan bawah laut.
Kapal buatan PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda ini juga mampu membiaskan gelombang elektromagnet musuh.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter. Berbobot penuh 3.216 ton, kapal ini juga dilengkapi sonar 5,73 meter dengan kecepatan maksimal 28 knot.
Selain itu, kapal fregat ini juga memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem electronic counter measure (ECM) dan electronic support measure (ESM) yang diintegrasi dalam combat management system (CMS).
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR