Tetapi pelayannya, Rose, tewas.
Rose menjadi salah satu dari enam orang yang tercatat tewas dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Kebakaran Besar London, dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kota.
Meski secara resmi korban yang tercatat hanya sedikit, namun siapa yang tahu bila ada lebih banyak korban yang tidak diketahui karena mereka telah terkremasi dalam kobaran api.
Api terus menyambar dan berkobar selama empat hari, menyebabkan 80 persen bangunan London hangus terbakar.
Melansir onthisday, itu termasuk lebih dari 13.200 rumah, 87 gereja paroki, 52 aula Perusahaan Livery, Guidhall, Royal Exchange, dan Katedral St. Paul.
Samuel Pepys, penulis buku harian besar, menuliskan, “London Abad Pertengahan sekarang semuanya dalam abu.”
Catatan hariannya untuk 2 September itu berbunyi, “Jane (pelayannya) menelepon kami sekitar pukul tiga pagi, memberi tahu kami tentang kebakaran hebat di Kota. Saya pun bangun, mengenakan gaun tidur saya, dan pergi ke jendela. Berpikir itu cukup jauh, saya pergi tidur lagi.”
“Namun Jane datang dan memberi tahu saya bahwa api sekarang membakar seluruh Fish Street, dekat Jembatan London.
Saya berjalan ke Menara London, dan di sana naik ke salah satu tempat tinggi, melihat rumah-rumah di ujung jembatan itu semuanya terbakar, dan api besar yang tak terbatas di sisi ini dan sisi lain dari ujung jembatan itu.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR