Intisari-Online.com – Apa yang Anda sajikan di pagi hari untuk meningkatkan mood Anda atau sore hari ketika mata mulai mengantuk padahal masih menghadapi tumpukan pekerjaan?
Tak salah lagi, secangkir kopi!
Sebuah penelitian baru, belum lama ini disampaikan dalam sebuah pertemuan tahunan European Society Cardiology, mengungkapkan bahwa minum kopi dapat melindungi dari risiko penyakit jantung.
Penelitian yang dilakukan di antara orang-orang tanpa diagnosis penyakit jantung, minum kopi secara teratur 0,5 hingga tiga cangkir kopi sehari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Baca Juga: Boleh Saja Minum Kopi, Tapi Ingat Jangan di Atas Jam 5 Sore, Ada Bahaya yang Bisa Mengintai Tubuh!
Konsumsi kopi juga dapat menurunkan risiko stroke dan kematian dini dari penyebab apapun, bila dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi.
Melansir dari CNN, Rabu (1/9/2021), dalam penelitian tersebut para peneliti mengamati perilaku minum kopi pada lebih dari 468.000 orang yang berpartisipasi dalam UK Biobank Study.
UK Biobank Study merupakan wadah yang menampung informasi genetik dan kesehatan mendalam pada lebih dari setengah juta orang Inggris.
Temuan dari penelitian tersebut menambah lagi manfaat kopi bagi kesehatan, setelah penelitian yang menunjukkan manfaat minum kopi dalam melindungi orang dewasa dari berbagai penyakit selain penyakit jantung.
Baca Juga: Minum Kopi Tak Membuat Anda Tetap Terjaga? Coba Cara yang Lebih Efektif Mengatasi Rasa Kantuk Ini!
Penyakit yang dimaksud, antara lain: diabetes mellitus tipe 2, penyakit parkinson, penyakit hati, kanker prostat, Alzheimer, sakit punggung, dan lain sebagainya.
Analisis besar terkait penyakit jantung dari tiga penelitian utama yang diterbitkan pada bulan April lalu, menemukan bahwa dengan minum satu cangkir kopi atau lebih, dapat menurunkan risiko gagal jantung jangka panjang.
Analisis dua penelitian pada April lalu itu, bila dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi, menemukan bahwa risiko gagal jantung dari waktu ke waktu menurun antara 5 persen hingga 12 persen untuk setiap cangkir kopi yang dikonsumsi setiap hari.
Risiko gagal jantung tetap sama bagi orang yang tidak minum kopi atau yang hanya meminum secangkir kopi per hari dalam penelitian ketiga.
Namun, berdasarkan analisis penelitian ketiga, orang yang minum dua cangkir kopi hitam atau lebih, risiko penyakit gagal jantung yang dapat dialaminya menurun sekitar 30 persen.
"Hubungan antara kafein dan pengurangan risiko gagal jantung sangat mengejutkan," kata penulis senior Dr. David Kao, direktur medis dari Colorado Center for Personalized Medicine di University of Colorado School of Medicine di Aurora, pada bulan April.
Kao menambahkan bahwa kopi dan kafein sering dianggap memiliki efek yang buruk bagi kesehatan jantung oleh masyarakat umum.
Sebab, orang mengasosiasikannya atau menghubungkannya dengan jantung berdebar, tekanan darah tinggi dan lain sebagainya, setelah minum kopi.
"Hubungan yang konsisten antara peningkatan konsumsi kafein dan penurunan risiko gagal jantung mengubah asumsi itu," kata Kao.
Penelitian yang dipublikasikan pada April lalu, juga bukan hanya menunjukkan manfaat minum kopi tanpa kafein.
Namun, sebaliknya, analisis peneliti juga menemukan hubungan antara kopi tanpa kafein dan peningkatan risiko gagal jantung.
Bagaimana gagal jantung dapat terjadi?
Gagal jantung terjadi ketika jantung yang lemah, gagal memasok darah yang cukup untuk sel-sel tubuh, untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan agar tubuh berfungsi dengan baik.
Penderita gagal jantung akan mengalami kelelahan dan sesak napas, serta kesulitan berjalan, menaiki tangga atau aktivitas sehari-hari.
"Meskipun tidak dapat membuktikan kausalitas, sangat menarik bahwa ketiga penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung dan bahwa kopi dapat menjadi bagian dari pola diet sehat jika dikonsumsi polos, tanpa tambahan gula dan produk susu berlemak tinggi, seperti krim," kata ahli diet Penny Kris-Etherton, mantan ketua langsung dari American Heart Association's Lifestyle and Cardiometabolic Health Council Leadership Committee.
Kris-Etherton menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pernyataan pada bulan April, dan ia tidak terlibat dalam penelitian.
Banyak penelitian tentang kopi yang dilakukan hanya pada minum kopi hitam.
Tetapi, perlu diingat, bahwa menambahkan susu, gula, perasa atau krim nondairy dapat menambah banyak kalori, gula, dan lemak, yang dapat menghilangkan manfaat kopi untuk kesehatan jantung, saran AHA.
Bagaimana pun, orang-orang tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsi kopi.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2017, minum kopi lebih dari empat cangkir sehari selama kehamilan, dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur hingga kematian bayi baru lahir.
Sejumlah efek buruk minum kopi, jika dikonsumsi berlebih dan atau diminum oleh orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Menurut American Academy of Pediatrics, manfaat kopi tidak berlaku untuk anak-anak, dan disarankan agar remaja tidak minum kopi, cola, minuman energi maupun minuman lain dengan jumlah kafein berapa pun. (Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Baca Juga: Kisah Seorang Pria yang Berhenti Minum Kopi Selama 30 Hari, Mau Tahu Hasilnya? Ini Dia!
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari