P-47 memiliki sejumlah varian selama Perang Dunia 2, tetapi yang paling terkenal di antara senjatanya adalah delapan senapan mesin kaliber .50, roket, hingga 1.134 kg bom.
Sementara, A-10 juga dapat membawa berbagai senjata, yang paling terkenal adalah meriam 30mm yang dibawa di hidungnya.
Senjata ini menembakkan cangkang uranium yang habis dan dapat membuka sebagian besar tank seperti pembuka kaleng.
Dalam waktu satu hari selama Perang Teluk pertama, A-10 menghancurkan lebih dari 20 tank Irak.
Persenjataan lainnya termasuk berbagai bom (khusus menurut misi) dan rudal.
Hal lain yang dimiliki pesawat-pesawat itu adalah pilotnya tangguh.
Sementara pilot tempur Perang Dunia II adalah laki-laki, A-10 dan pesawat tempur lainnya telah diterbangkan oleh wanita.
Salah satu wanita itu adalah Kolonel (saat itu Kapten) Kim Campbell, yang menerbangkan A-10 selama Operasi Pembebasan Irak.
Pada tanggal 7 April 2003, Campbell terbang untuk mendukung pasukan di darat dan mencari target oportunistik, seperti banyak baterai anti-pesawat AAA yang dimiliki Irak di kota.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR