Intisari-Online.com - Manfaat buah kersen tak sepopuler buah ini di tengah masyarakat Indonesia.
Bagi masyarakat Indonesia, tentu buah kersen tak asing di telinga.
Pohon buah ini sering tumbuh di halaman rumah atau halaman bangunan seperti sekolah-sekolah untuk membuat lingkungan rindang.
Tetapi, buahnya sering kali dibiarkan berjatuhan dan membusuk begitu saja.
Pohon buah kersen memang tampak indah jika berada di halaman, terlebih karena dengan keberadaan pohon ini lingkungan jadi sejuk.
Tapi bukan itu saja manfaat yang dimiliki pohon ini.
Buah pohon yang juga dikenal sebagai talok di jawa, ceri di Sunda, atau baleci di Madura ini juga punya berbagai manfaat.
Tak heran jika buah ini dibanderol ratusan ribu per kilonya.
Baca Juga: Jadi Hasil Sidang PPKI,Ini8 Provinsi Pertama Indonesia, Apa Saja?
Jika Anda mencari buah ini di sejumlah marketplace, Anda akan menemukan bahwa harganya sekitar Rp300 ribu per kilonya. Ada pula yang menjualnya per biji.
Sayang sekali jika Anda yang punya pohon buah ini di rumah membiarkan buah 'mahal' ini membusuk begitu saja.
Bukan hanya buahnya, bahkan daun kersen juga dijual dengan harga yang cukup prestise.
Lantas apa saja sih manfaat dari buah kersen?
Baca Juga: Fakta Perbatasan Indonesia Timor Leste, Ada Patung Soekarno yang Jadi Daya Tarik Wisata
Berikut ini berbagai manfaat buah kersen untuk kesehatan:
1. Antioksidan
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa kadar antioksidan yang tinggi dalam buah kersen.
Antioksidan bertugas untuk menguatkan sistem imun tubuh dan melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker.
2. Antibakteri
Menurut beberapa penelitian, kersen memiliki sifat antibakteri yang sebanding dengan antibiotik standar yang biasa digunakan dalam dunia medis.
Para peneliti juga menemukan adanya senyawa antibakteri yang kuat dalam buah kersen.
Tak hanya buah kersen, bunga kersen ternyata juga bermanfaat bagi tubuh manusia.
3. Anti-inflamasi
Rebusan daun kersen juga memiliki sifat anti-inflamasi (anti-peradangan) dan juga dapat menurunkan demam.
4. Antiseptik
Rebusan daun kersen dapat membunuh mikroba atau bisa digunakan sebagai antiseptik.
Daun kersen terbukti bisa membunuh bakteri, termasuk: C. diphtheriae, S. aureus, P. vulgaris, S. epidermidis, dan K. rhizophil.
Sifat anti-bakteri itu berasal dari senyawa yang terkandung dalam daun kersen, seperti tanin, flavonoid, dan saponin.
5. Kram perut
Bunga kersen dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik dan untuk mengobati kram perut.
Kita hanya perlu merebus bunga kersen dan meminum airnya.
Selain bunga kersen daun kersen juga memiliki banyak khasiat.
6. Mengobati asam urat
Di Indonesia, buah kersen sering digunakan untuk mengobati asam urat.
Buah kersen juga terbukti dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit asam urat.
7. Melindungi jantung
Ekstrak daun kersen juga diketahui dapat melindungi miokardium yang berdampak pada penurunan yang signifikan dalam pembatasan kebocoran enzim dari miokardium.
Tak hanya buah, bunga, dan daun kersen, akar pohon kersen ternyata juga dapat menjadi obat anti kanker.
8. Anti-kanker
Salah satu studi menemukan adanya sifat anti-kanker pada pohon kersen, dengan ditemukannya flavonoid sitotoksik baru pada akar kersen.
Wah ternyata banyak banget ya manfaat tanaman kersen bagi kesehatan manusia, pantas harganya sekarang mahal.
Baca Juga: Bikin Harga Melambung Tinggi dan Serba Mahal, Mengapa Timor Leste Setia Gunakan Dollar AS?
9. Anti-tumor
Daun kersen juga dilaporkan memiliki efek anti-tumor.
Kandungan flavonoid yang dimiliki oleh daun kersen diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Itulah manfaat buah kersen untuk kesehatan.
Memiliki begitu banyak manfaat untuk kesehatan, setiap 100 gr buah kersen mengandung di antaranya: Air sebanyak 77,8 g, serat: 4,6 g, vitamin C (antioksidan): 80.5 mg, lemak: 1,56 g
Tak hanya itu, kandungan lain seperti zat besi: 1,18 mg, karotin: 0,019 mg, protein: 0,324 g, fosfor: 84 mg, niacin: 0,554 mg, kalsium: 124,6 mg, vitamin B1(Tiamin): 0,065 mg, dan riboflavin: 0,037 mg juga ada dalam buah yang satu ini.
Baca Juga: Sejarah Peristiwa Pemberontakan PKI Madiun 1948: Pemimpin, Latar Belakang & Akhir Peristiwa
(*)