Indonesia Pernah Jadi Korban Kebiadabannya, Rupanya Korea Utara Singgung Kebutalan yang Dilakukan Negara Ini di Masa Lalu, Bahkan Sampai Memintanya Untuk Bertobat

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Intisari-online.com - Kolonialisme adalah suatu bentuk kejahatan yang dikutuk oleh banyak negara di dunia.

Meski era kolonialisme telah berakhir, ingatan lama tentang kolonialisme ternyata masih membekas di benak banyak orang.

Tentu tak sedikit orang yang ingat negara mana saja yang pernah menjadi penjajah di Indonesia.

Hal itulah yang diungkapkan oleh Korea Utara, yang mengaku sangat mengingat betul bagaimana negaranya pernah menjadi korban penjajahan.

Baca Juga: Kapan PPKI Dibentuk dan Siapa Ketuanya? Begini Sejarah Lengkap PPKI

Bahkan negara yang pernah menjajah Korea Utara ternyata sama dengan salah satu negara yang menjajah Indonesia, yaitu Jepang.

Menurut kantor berita Yohnap, Korea Utara, kebrutalan Jepang di masa lalu sebagai negara kolonial masih membekas bagi Korea Utara.

Menurut surat kabar nasionalnya pada Selasa (24/8), Korea Utara mendesak Jepang untuk bertobat, dan melakukan refleksi atas kebrutalan yang mereka lakukan di masa lalu.

Pesan tersebut, diterbitkan surat kabar Rodong Sinmun, tepat 111 tahun pencaplokan Semenanjung Korea oleh Jepang.

Baca Juga: Muncul Nama Jo Yong-Won Disebut Bakal Jadi 'King Maker' di Tengah Desas-desus Kesehatan Kim Jong-Un, Ternyata Dia Pernah 'Kalahkan' Sosok-sosok Ini di Tahun 2018

Surat kabar negara komunis itu menyoroti sikap Kepang yang memaksa Korea Utara mendatangani perjanjian tahun 1910 dengan paksa.

Korea Utara juga menyebut perjanjian tersebut dibuat-buat dan tidak sah.

"Kita haru membuat Jepang membayar harga diri dari semua rasa sakit dan kesengsaraan yang diderita rakyat kita di masa lalu," kata peneliti dalam artikel tersebut.

Melansir Yohnap, artikel itu juga menentang pernyataan Jepang yang mengakui pencaplokan tersebut secara legal, atas persetujuan Raja Sujong.

Perjanjian itu ditandatangani pada 22 Agustus 1910 oleh Perdana Menteri Korea yang pro-Jepang Lee Wan-yong dan Gubernur Jenderal Korea Terauchi Masatake.'

Kecaman kebrutalan Jepang di masa lalu juga disuarakan melalui Uriminzokkiri Jepang, sebuah situs propaganda Korea Utara.

Baca Juga: Jelas-jelas Musuh Bebuyutan Amerika, China Malah Sarankan Korea Utara Tidak Ngamuk dan Musuhi Amerika, Terkuak Ini Akal-akalan China Redam Amukan Korut

Tak hanya kecaman karena kebrutalannya di masa lalu, Korea Utara juga mengarahkan pada klaim sepihak yang dilakukan Jepang.

Menurut Korea Utara, Jepang juga semena-mena mengklaim kepulauan Dokdo yang berada di wilayah paling timur Korea Selatan.

Situs tersebut juga menyebut, buku putih pertahanan Jepang edisi terbaru digunakan sebagai buku untuk anak-anak.

Korea Utara menyebut Jepang menggunakan buku putih untuk mencuci otak anak-anak dengan ide-ide militer dan menanamkan dendam dalam hati mereka untuk menyerang Korea.

Artikel Terkait