Advertorial
Intisari-online.com - Selama 20 tahun menunggu Taliban telah berhasil mengalahkan Afghanistan setelah Amerika meninggalkan negara itu?
Memangnya apa rahasianya, apakah benar Taliban memiliki senjata rahasia yang membuat Amerika ketakutan.
Media Daily Beast, mengungkapkan segelitir pertahanan udara portable (MANPAD) yang dimiliki Taliban, lalu benda itukah yang menjadi potensi ancaman?
Menurut surat kabar AS The Daily Beast, organisasi teroris Taliban, Al-Qaeda dan Khorasan (ISIS-K) di Afghanistan mungkin telah mewarisi ratusan rudal permukaan-ke-udara portabel.
Mereka mendapatkannya dari gudang senjata militer utama pemerintah Afghanistan.
Laporan kelompok analisis militer RAND (AS) pada 2019 menyebutkan bahwa jumlah rudal pertahanan udara portabel di Afghanistan bisa mencapai 4.500.
Banyak ahli percaya bahwa ini adalah jumlah rudal yang ditembakkan dari bahu yang dimiliki oleh pemerintah Afghanistan beberapa dekade lalu.
Sejak jatuhnya Taliban pada tahun 2001, tidak ada alasan bagi AS untuk memberikan rudal anti-pesawat yang ditembakkan dari bahu kepada tentara Afghanistan.
Akibatnya, jumlah rudal yang ditembakkan dari bahu yang dimiliki oleh Taliban saat ini mungkin hanya beberapa ratus.
Namun, beberapa rudal yang ditembakkan dari bahu di tangan Taliban, Al-Qaeda atau ISIS-K masih akan menjadi perhatian.
Sekarang ada informasi bahwa kelompok teroris telah mengirim anggota ke Kabul, karena AS dan sekutunya sedang mengevakuasi puluhan ribu warga dan pengungsi.
"Ada kemungkinan besar bahwa ISIS-K mencoba menyerang bandara," kata seorang pejabat pertahanan AS kepada CNN.
Pejabat Amerika dikatakan menyadari ancaman terhadap orang Amerika di bandara Kabul.
Sehingga mereka telah berulang kali mengubah rute penerbangan untuk menghindari risiko serangan teroris.
Menurut surat kabar AS, dari ratusan rudal pertahanan udara portabel yang tersisa di Afghanistan, sejumlah besar mungkin merupakan rudal Stinger buatan AS.
Pada tahun 2016, situs War is Boring mengumpulkan sejumlah dokumen yang menunjukkan bahwa pasukan komando AS yang bertempur di Afghanistan takut dengan rudal udara-ke-udara.
Sehingga mereka mengusulkan untuk dilengkapi dengan peralatan pertahanan, termasuk peralatan identifikasi, pesawat rudal.
Selain Stinger AS, Taliban mungkin juga memiliki rudal portabel buatan Soviet, seperti versi SA-7.
Smith, mantan Marinir AS yang bertugas dalam perang di Afghanistan dan Irak, mengatakan bahwa rudal portabel generasi tua seperti SA-7 masih sangat berbahaya.
Memiliki umur yang cukup lama jika dirawat dengan hati-hati, belum pernah digunakan.
Rudal SA-7 yang ditingkatkan memiliki jangkauan lebih dari 4 km dan dapat mencapai target yang terbang lebih tinggi dari 2.280 m.
"Secara umum, rudal anti-pesawat portabel adalah senjata yang kompak tetapi sangat berbahaya. Semoga Taliban tidak menggunakan atau mentransfer senjata ini ke organisasi teroris," kata Smith.