Find Us On Social Media :

Nasib Non-Muslim di Afghanistan, Terancam Jadi 'Kacung' hingga Kabur ke Alam Perbukitan untuk Selamatkan Diri, Sisanya Malah Berserah dan Berharap Diperlakukan Seperti Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 25 Agustus 2021 | 13:52 WIB

Pasukan khusus Taliban Red Group atau Red Unit yang jadi kekuatan utama Taliban.

Intisari-Online.com - Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban membuat pemerintah seluruh dunia panik membuat rencana untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang Afghanistan.

Jerman telah berjanji untuk mengevakuasi sebanyak 10.000 orang, dan Inggris saat ini berkoordinasi dengan mitra masyarakat sipil untuk menentukan siapa yang paling membutuhkan penyelamatan serta bagaimana mereka dapat ditemukan dan dievakuasi.

India mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan memprioritaskan evakuasi umat Hindu dan Sikh, dua agama minoritas yang hampir punah di Afghanistan karena pemerintahan brutal Taliban 20 tahun lalu.

Kanada telah menyatakan kesediaan untuk memberikan visa kepada minoritas agama yang hidupnya dianggap terancam di bawah Taliban.

Baca Juga: Dianggap Sama-Sama Kelompok Militan, Ternyata Taliban dan ISIS Saling Bermusuhan Bahkan Pernah Hampir Perang Gara-Gara Masalah Ini

Melansir The Hill, Senin (23/8/2021), Kelsey Zorzi, presiden Komite LSM PBB untuk Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dan direktur advokasi untuk kebebasan beragama global untuk ADF Internasional, mengatakan bahwa di antara minoritas paling rentan di negara itu adalah orang Kristen.

Tetapi komunitas Kristen menjadi semakin sulit untuk dilacak.

Dan ketakutan tumbuh bahwa, bagi banyak orang, sudah terlambat dan tidak ada jalan keluar.

Orang Kristen Afghanistan diperkirakan berjumlah antara 10.000 dan 12.000.

Baca Juga: Pantesan Rusia-China Sumringah dengan Kemenangan Taliban, Terkuak 2 Negara Kuat Ini Manfaatkan Situasi Afghanistan untuk Membuat Barat Ketar-ketir dengan Cara Ini