"Saudaraku buaya," katanya, "Aku juga punya mimpi. Aku ingin melihat dunia."
"Naiklah ke punggungku," kata buaya, "dan katakan padaku, ke mana kamu ingin pergi?"
"Ikuti matahari," kata anak laki-laki itu.
Jadi, buaya berangkat ke timur dan mereka menjelajahi lautan selama bertahun-tahun.
Sampai suatu hari buaya berkata kepada bocah itu, "Saudaraku, kita telah bepergian untuk waktu yang lama. Tapi, sekarang waktunya telah tiba bagiku untuk mati."
"Aku ingat kebaikanmu, aku akan mengubah diriku menjadi pulau yang indah, tempat kamu dan anak-anakmu bisa hidup sampai matahari terbenam ke laut."
Ketika buaya mati, tubuhnya tumbuh dan berkembang, dan punggungnya bergerigi menjadi gunung, dan sisiknya adalah bukit-bukit Timor.
Sekarang ketika orang Timor Leste berenang di laut, mereka sering masuk ke air dengan hormat, sambil berkata, 'Jangan makan saya buaya, karena kami adalah keluarga, dan Anda adalah kakek saya.'
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR