Tindakan Budd tersebut memungkinkan rekan-rekannya dievakuasi dan menjadi yagn pertama dari dua tindakan gagah yang tidak dapat dijelaskan.
Dijadwalkan Budd untuk pulang pada tanggal 25 Agustus 2006.
Namun, pada tanggal 20 Agustus, dia berada di kota Sangin, untuk mempertahankan pos terdepan di tempat terpencil.
Karena lokasinya itu, mereka menjadi sasaran setiap hari oleh Taliban sehingga membutuhkan pertahanan yang ketat untuk memasukkan patroli di sekelilingnya.
Pada salah satu patroli, Budd memimpin anak buahnya berpatroli melalui kebun jagung setinggi manusia.
Meskipun jarak pandang terbatas, Budd melihat sejumlah besar Taliban sekitar 30 meter di depannya.
Untuk memberi kejutan, Budd memanuver dengan mengapit untuk menghancurkan musuh.
Rupanya Taliban melihat patroli keliling di dekatnya, terjadilah baku tembak yang ganas.
Tiga anak buahnya terluka, Budd pun mengambil inisiatif dan terus maju menyerang sendiri.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR