Intisari-Online.com – Inilah kisah pilot yang selamat dari serangan Taliban di kepalanya, namun masih sempatkan diri untuk selamatkan korbannya.
Secara tidak sengaja pilot ini menerbangkan Chinooknya di atas sarang senapan mesin Taliban yang tersembunyi.
Tiba-tiba saja helikopter yang diterbangkannya itu diberondong oleh tembakan senapan mesin.
Entah itu di masa damai atau masa perang, ditembak bukanlah pengalaman yang menyenangkan.
Dipukul sekali saja di tubuh, sering kali membuat kita terluka atau bahkan terbunuh.
Tetapi menembakkan peluru ke kepala hampir selalu berakibat fatal, dan biasanya langsung demikian yang terjadi.
Ketika itu Letnan Penerbangan Angkatan Udara Kerajaan Inggris, Ian Fortune, mengemudikan helikopter Chinook.
Wajah dan kepalanya ditembaki oleh Taliban pada tahun 2010.
Namun, dia tidak hanya terus terbang tetapi juga berhasil mengevakuasi Marinir AS dan Tentara Nasional Afghanistan yang terluka dari medan perang di Afghanistan.
Insiden itulah yang membuat Fortune mengalami luka yang hampir fatal terjadi pada Januari 2010.
Fortune dan beberapa pilot Pasukan Khusus Kerajaan Inggris lainnya sedang bertugas siaga di pangkalan militer Inggris, Camp Bastion pada 29 Januari 2010.
Ketika itu pertempuran melawan gerilyawan Taliban berkecamuk di Afghanistan.
Aksi ini terjadi sebagai bagian dari operasi militer Helmand, yang dilakukan oleh Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) melawan Taliban.
Provinsi Helmand di Afghanistan telah lama menjadi sarang aktivitas Taliban dan pusat produksi opium.
Dikenal sebagai salah satu daerah paling berbahaya di negara ini.
Hampir tidak mengejutkan jika Fortune dan pasukannya dipanggil untuk mengevakuasi korban ISAF dari zona pertempuran ketika itu.
Tetapi itu tidak berarti membuat Fortune dan yang lainnya tidak gugup.
Letnan Penerbangan Fortune mengemudikan helikopter Boeing CH-47 Chinook, sebuah helikopter besar bermesin ganda, rotor tandem yang sering digunakan untuk evakuasi korban di medan perang.
Pada tanggal 29, terjadi pertempuran antara pasukan ISAF dan Taliban yang sangat sengit.
Pada saat itulah Fortune dipanggil untuk mengevakuasi yang terluka, sementara enam tentara telah terkena.
Sementara medan perang tidak terlalu jauh, hanya perjalanan singkat di Chinook, Fortune dan pasukannya tidak dapat segera mendaratkan helikopter karena tembakan darat ke udara yang diarahkan pada mereka dari gerilyawan Taliban.
Mereka semakin khawatir dengan pasukan yang terluka di darat.
Tetapi Fortune tidak bisa berbuat banyak selain mengelilingi medan perang di udara sambil menunggu pasukan di darat dan helikopter Apache memberikan tembakan untuk menekan pemberontak Taliban, yang memungkinkan mereka aman mendaratkan helikopternya.
Setelah hampir satu jam di udara, Fortune berhasil mendaratkan Chinook ke tanah.
Yang terluka di darat dengan tergesa-gesa diangkut ke helikoper, sementara petugas medis di belakang segera merawat mereka.
Tembakan dari gerilyawan Taliban ternyata hanya sementara dapat dipadamkan, helikopter Chinook menjadi target besar dan sangat rentan di daratan.
Fortune pun kemudian lepas landas lagi segera setelah korban terakhir dimasukkan ke dalam helikopter.
Dia sempat merasa lega dan senang karena mengira telah berhasil keluar dari zona pertempuran.
Tapi perasaan leganya itu hanya sebentar.
Secara tidak sengaja dia rupanya menerbangkan helikopternya di atas sarang senapan mesin Taliban yang tersembunyi, dan tiba-tiba helikopter itu mendapat rentetan tembakan senapan mesin.
Peluru Taliban merobek helikopter dan membuat sejumlah sistem gagal.
Kerusakan terburuk terjadi pada transmisi maju dan sistem stablisasi penerbangan, yang benar-benar tidak aktif.
Peluru terakhir yang mengenai helikopter itu bahkan hampir menimbulkan kerusakan terburuk, karena mengenai Fortune sendiri.
Benturan kuat di sisi kiri wajahnya membuat kepalanya terbentur.
Beberapa detik kemudian, yang bisa dilihat Fortune hanyalah penglihatan dan darah yang mengucur.
Saat itulah dia menyadari bahwa dia telah ditembak di kepalanya.
Adrenalin membuatnya terus berjalan, dan meskipun darah deras mengucur dari sisi kiri wajahnya, dia bertekad untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka.
Terlepas dari kerusakan padanya dan helikopter karena senapan mesin, dia berhasil membawa helikopter itu keluar dari zona pertempuran dan kembali ke fasilitas medis di Camp Bastion.
Untunglah, helm Fortune bisa menahan kekuatan peluru dan telah menyelamatkan hidupnya.
Satu atau dua inci saja ke kanan atau ke kiri, itu benar-benar bisa menjadi akhir hidup letnan penerbang pemberani ini.
Yang bikin heran para prajurit lainnya, setelah mendaratkan helikopter, Fortune keluar dan berjalan sendiri ke fasilitas medis untuk menjahitkan luka-lukanya. Luar biasa!
Letnan Penerbangan Fortune kemudian dianugerahi Distinguished Flying Cross atas keberanian yang dia tunjukkan dalam aksi di provinsi Helmand pada tanggal 29 Januari 2010.
Dia menerima penghargaan dengan kerendahan hati dan memuji banyak tindakan keberanian dan pengorbanan yang terjadi setiap hari oleh prajurit dan wanita di Afghanistan.
Dia tetap melanjutkan tugas dalam sejumlah tugas tambahan di Afghanistan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari