Penulis
Intisari-Online.com - SetelahAfghanistan jatuh ke tangan Taliban, ribuan wargaAfghanistan panik bukan main.
Apalagi setelah Presiden dan Panglima militerAfghanistan juga telah melarikan diri.
KarenaAfghanistan jatuh ke tangan Taliban, maka mereka takut akan dibunuh.
Pada akhirnya, ribuan wargaAfghanistanitu mendatangi bandara di Kabul dan memohon naik pesawat militer Amerika Serikat (AS) untuk meninggalkan negara itu.
Pada akhirnya,Angkatan Udara AS menjejalkan 640 orang ke dalam sebuah jet C-17 yang terbang keluar dari Kabul pada hari Minggu.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Selasa (17/8/2021), jumlah itu adalah empat kali lipat dari kapasitas biasanya.
Tapi itu semua merupakan upaya berkelanjutan untuk mengekstraksi ribuan orang AS dan Afghanistan.
C-17, bernomor RCH 871, lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai pada hari Minggu.
Ini adalah satu dari setidaknya dua pesawat yang sudah terbang keluar dari Afghanistan sejak Taliban menguasai Kabul pada hari Minggu.
SementaraC-17 lainnya - bernomor RCH 885 - lepas landas pada hari Senin dibarengi dengan ratusan warga Afghanistan yang putus asa membanjiri lapangan terbang dengan harapan akan dibawa bersamanya.
Akibatnya terjadi insiden mengerikan.
Karena banyak orang yang putus asa, maka banyak dari mereka berpegangan pada bagian luar pesawatC-17.
Namun jelas saja tindakan itu di luar akal.
Dan hasilnya, tiga orang berpegangan pada mesin pesawat dilaporkan jatuh hingga tewas saat pesawat naik ke udara.
Sementara dua lainnya tewas setelah ditembak oleh pasukan AS.
CBS News melaporkan dua lainnya dikatakan telah tertimpa roda pesawat yang akan berangkat.
Audio baru dari RCH 871 mengungkapkan pilot Angkatan Udara AS berkomunikasi dengan pengontrol yang menanyakan berapa banyak orang yang ada di dalamnya.
Laporan awal mengatakan jet itu membawa 800 orang.
Akan tetapi jumlah penumpang sebenarnya kemudian dikonfirmasi menjadi 640 orang.
Sebenarnya, jet dapat membawa 171.000 pon kargo, tetapi interiornya dirancang untuk membawa kurang dari 150 tentara.
Pada 2013, sebuah CR-17 menyelamatkan 670 orang dari topan di Filipina, tetapi penerbangan hari Minggu di Afghanistan itu mungkin adalah rekor baru.
HinggaSenin pagi, Angkatan Udara AS tidak dapat mengatakan berapa banyak orang yang ikut penerbangan itu.
Pemerintahan Joe Biden terus memberikan tanggapan yang tidak jelas tentang jumlah pasti orang ASdan Afghanistan yang perlu diselamatkan.
Ada laporan bahwa 30.000 pelamar SIV - warga Afghanistan yang bekerja dengan AS - akan diterima sebagai pengungsi dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
Mereka diharapkan ditempatkan di Fort McCoy di Wisconsin dan Fort Bliss di Texas.
Tapi tidak ada konfirmasi kapan penerbangan Angkatan Udara AS berikutnya akan lepas landas dari Kabul, atau berapa banyak yang akan naik.
Yang jelas6.000 tentara AS yang tersisa bertugas di bandara yang mengamankannya.