Intisari-Online.com - Jatuhnya ibu kota Afghanistan, Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/8/2021) menimbulkan kepanikan dan kekacauan di jalanan ibu kota.
Orang-orang Afghanistan yang takut bahwa Taliban dapat menerapkan kembali jenis aturan brutal bergegas meninggalkan negara itu.
Mereka mengantre di mesin ATM untuk menarik tabungan hidup mereka.
Orang-orang yang sangat miskin – yang dulunya meninggalkan rumah di pedesaan demi keamanan ibu kota – tetap tinggal di taman dan ruang terbuka di seluruh kota.
Namun, ketika suasana negara itu kacau, Presiden Ashraf Ghani justru terbang ke luar negeri setelah Taliban mendekat pada hari Minggu.
Selain orang-orang Afghanistan sendiri, seorang marinir Inggris yang pernah bertugas di Afghanistan pun menceritakan bagaimana teman-teman mereka menjadi korban kebrutalan Taliban.
Seorang mantan Komando Marinir Kerajaan (Royal Marine) telah membagikan gambar memilukan di media sosial tentang orang-orang Afghanistan yang bersamanya awal tahun ini.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR