Sejarah kelam kejahatan kebudayaan Taliban
Diketahui bahwa kelompok militan Taliban menerapkan ajaran fundamental Islam yang melarang penggunaan gambar manusia dan hewan.
Kelompok ini dikenal juga punya kecurigaan terhadap sejarah masa lalu sebelum Islam masuk.
Hal-hal tersebut cenderung membuat kalangan budayawan khawatir akan tindakan penghancuran yang mungkin saja dilakukan setelah Taliban menguasai Afghanistan.
Apalagi, pada tahun 2001, Taliban menghancurkan dua patung raksasa di lereng gunung, yang disebut Buddha Bumiyan, yang berasal dari abad keenam.
Padahal, para pemimpin Taliban telah menginstruksikan pengikutnya untuk melindungi, memantau dan melestarikan peninggalan, menghentikan penggalian ilegal, dan menjaga “semua situs bersejarah.
Pada Februari lalu, perintah tersebut dikeluarkan, juga termasuk pelarangan akan penjualan artefak di pasar seni.
Namun, sikap ini diragukan, khususnya setelah sejumlah staf warisan budaya di Afghanistan telah mendapatkan surat yang menuduh mereka bekerja dengan organisasi internasional.
“Mereka telah menutupi citra mereka, tetapi mereka masih merupakan kelompok yang sangat ideologis dan radikal,” kata Omar Sharifi, seorang profesor ilmu sosial di American University of Afghanistan yang belum lama ini telah melarikan diri ke Delhi, India. (Sekar Langit Nariswari)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR