Hal itu disampaikan Axios pada Kamis, mengutip pejabat Israel yang akrab dengan percakapan antara Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Direktur CIA Bill Burns.
Menurut laporan itu, komunitas intelijen Israel telah menyuarakan keprihatinan bahwa kemungkinan Iran kembali ke kesepakatan JCPOA setelah pemilihan presiden barunya, Ebrahim Raisi, semakin menurun.
Pertemuan hari Rabu antara Bennett dan Burns, menurut Axios, adalah bagian dari persiapan pertemuan Bennet-Biden yang dijadwalkan akhir bulan ini di Washington.
Burns dilaporkan berbagi skeptisisme yang disuarakan oleh pihak Israel mengenai kembalinya Iran ke JCPOA.
“Penting bagi Perdana Menteri untuk memperjelas bahwa adalah kesalahan jika AS dan Iran kembali ke kesepakatan nuklir 2015."
Diketahui pemerintahan Benjamin Netanyahu sudah berusaha keras agar AS tidak kembali ke kesepakatan nuklir itu.
Tapi jika akhirnya AS kembali, maka Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid punya "rencana B".
Di mana kemungkinan "rencana B" sedang dibahas dengan AS dan "sekutu Eropa kami".
“Saya bukan salah satu pendukung kesepakatan nuklir 2015 tetapi saya tidak melihat rencana B jika Iran tidak kembali ke kesepakatan."
"Kami membicarakannya dengan AS dan sekutu Eropa kami di belakang layar", katanya, dikutip oleh Axios.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR