Ini berarti, di satu sisi, fokus yang jauh lebih besar pada pemulihan basis sosial revolusi, yang menuntut penanganan tantangan ekonomi pengangguran dan kemiskinan, keadilan sosial, pemerataan kekayaan dan sebagainya.
Namun sistem politik akan kembali ke kampanye nasionalis setelah awalnya ingin mengikuti ekonomi Barat.
Inilah yang menyebabkan sulit, para pelaku reformasi yang mengarahkan strategi Iran dalam 8 tahun ini sudah kehilangan dasar, sedangkan di AS, perhitungan pemerintah Joe Biden adalah pemerintah reformis Rouhani akan menyimpulkan kesepakatan nuklir yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan Raisi ketika terlibat dengan Barat.
Namun itu belum terjadi karena peran kuat Majelis yang didominasi oleh pasukan konservatif.
Negosiator Biden sudah percaya diri bahwa pembicaraan final terkait pemindahan kekuatan Iran akan berlangsung Agustus ini.
Nyatanya pertemuan final itu belum terjadi, bahkan perwakilan negara-negara untuk badan nuklir PBB, IAEA, kebingungan dengan sikap Iran.
2 Agustus 2021 lalu, dubes Rusia untuk IAEA, Mikhail Ulyanov mengatakan, "Iran semakin menjauh dari komitmen mereka di bawah kesepakatan dengan IAEA.
"Faktanya, ada hal tidak masuk akal di dalamnya karena jika pembicaraan mencapai kesepakatan, seharusnya tidak selama ini.
Source | : | Asia Times |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR