Misalnya, rata-rata jeruk terdiri dari 86% air.
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa makanan dapat menurunkan tingkat keasaman di perut kita, tetapi kembali normal dengan sangat cepat.
Cairan tidak mempengaruhi kecepatan pencernaan.
Tidak ada penelitian yang membuktikan kesalahpahaman bahwa cairan mendorong makanan padat ke dalam usus sebelum dicerna sepenuhnya.
Para ilmuwan mengklaim bahwa cairan meninggalkan tubuh lebih cepat daripada makanan padat tetapi tidak mempengaruhi kecepatan pencernaan.
Jadi, bolehkah kita minum sambil makan?
Minum sambil makan tidak akn menimbulkan hal yang berbahaya.
Sebaliknya, air membantu melunakkan makanan padat.
Tapi jangan minum sebelum Anda menelan makanan - harus ada cukup air liur dalam makanan yang mengandung enzim yang diperlukan.
Ada beberapa keuntungan minum sambil makan.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang berhenti sejenak untuk minum air, itu memperlambat proses makan.
Jika Anda terbiasa minum teh saat makanan alih-alih air putih, tidak ada salahnya juga.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat keasaman setelah minum teh atau air.
Suhu air yang Anda minum tidak mempengaruhi kecepatan pencernaan atau jumlah nutrisi yang Anda terima.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR