Selama kunjungan apostolik ke Timur Tengah pada awal 2019, paus dan imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb, menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia dan Hidup Bersama di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.
Dokumen tersebut merupakan tonggak sejarah dalam hubungan antara Kristen dan Islam.
Di atas segalanya, itu menyatukan orang Kristen dan Muslim dalam misi menemukan kembali dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian, keadilan, kebaikan, keindahan, persaudaraan manusia dan koeksistensi yang disingkirkan oleh kekerasan dan terorisme.
Para pemimpin Muslim dan Kristen Indonesia kemudian mengadakan serangkaian pertemuan tentang bagaimana mewujudkan cita-cita tersebut dalam dokumen menyentuh kehidupan orang-orang biasa.
Para uskup Indonesia mencurahkan waktu mereka selama pertemuan tahunan mereka pada November 2019 untuk mempelajari dokumen tersebut dan bagaimana menerapkannya.
Indonesia juga memiliki hubungan lama dengan Tahta Suci yang dimulai segera setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan.
Vatikan merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dari Belanda.
Sebagai balasannya, Presiden Soekarno saat itu mengizinkan Vatikan untuk membuka misi kerasulan di Indonesia pada tahun 1947.
Soekarno bahkan mengunjungi Vatikan hingga tiga kali, yaitu pada tahun 1956 bertemu dengan Paus Pius XII, pada tahun 1959 bertemu dengan Paus Yohanes XXIII, dan pada tahun 1964 bertemu Paus Paulus VI.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR