Antusiasme masyarakat untuk menyamput Paus yang berusia 84 tahun ke Indonesia tetap tinggi.
Mosignor Marco Sprizzi, perwakilan Vatikan untuk Timor Leste, menjamin bahwa Paus akan mengunjungi negara berpenduduk mayoritas Katolik itu beberapa tahun ke depan.
Hal ini menghidupkan kembali harapan bahwa Paus akan mengunjungi Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia dan bakal menjadi episentrum gerakan Islam global.
Tidak ada rencana waktu yang pasti untuk kunjungan tersebut, tetapi Monsignor Sprizzi mengatakan bahwa Paus Fransiskus berharap dapat mengunjungi negara kecil itu tahun depan, dengan syarat situasi Covid-19 sudah membaik dan semua orang telah divaksin.
Hampir sepertiga dari 1,3 juta orang Timor Leste telah melakukan vaksinasi, sementara Indonesia pada 1 Agustus telah menginokulasi 67 orang atau 24,5 persen dari total populasinya.
Pemerintah Indonesia berharap dapat memvaksinasi 181 juta dari 270 juta penduduknya untuk mendapatkan kekebalan kelompok.
Tidak hanya karena pandemi, ada alasan penting mengapa Paus Fransiskus harus berkunjung ke Indonesia.
Indonesia telah memiliki hubungna lama dengan Vatikan, yang didirikan setelah kemerdekaan pada tahun 1947, dan komunitas Kristen yang dinamis, meskipun 87,2 persen penduduknya memeluk Islam.
Melansir ucanews, pada banyak kesempatan, Paus Fransiskus telah menekankan persaudaraan dengan umat Islam.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR