Hal itu Blinken sampaikan selama pertemuan dengan menteri luar negeri negara-negara Asia dan negara-negara mitra.
Blinken berpidato pada pertemuan virtual Forum Regional ASEAN (ARF), yang mencakup lebih dari dua lusin negara.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini, Departemen Luar Negeri AS mengatakan: "Menteri Blinken juga mencatat keprihatinan mendalam dengan pertumbuhan pesat persenjataan nuklir RRT."
"Sebab hal itu menyoroti bagaimana Beijing telah secara tajam menyimpang dari strategi nuklirnya yang berusia puluhan tahun berdasarkan pencegahan minimum."
China bukan satu-satunya negara yang dikritik oleh Blinken.
Blinken juga mendesak semua negara anggota ARF untuk menekan pemerintah militer Myanmar.
Di mana dia meminta untuk segera mengakhiri kekerasan dan mendukung rakyat negara.
Dia meminta negara Asia Tenggara itu untuk kembali ke pemerintahan yang demokratis.
Sebelumnya, baik Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS telah menyuarakan keprihatinan baru-baru ini tentang penumpukan kekuatan nuklir China.
Hal itu terjadi setelah laporan think-tank berdasarkan citra satelit mengatakan bahwa China tampaknya membangun ratusan silo baru untuk rudal nuklir.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR