Intisari-online.com -Kasus mengerikan terjadi melibatkan ratusan kucing peliharaan.
Para dokter hewan di Inggris telah melaporkan peningkatan drastis kematian kucing.
Telah ada 528 kasus dengan 335 kasus mengakibatkan kucing meninggal menurut Royal Veterinary College (RVC).
Melansir Evening Standard, Steven Barret sangat sedih dan putus asa ketika kucingnya bernama Freyja mati Selasa kemarin setelah sakit selama 5 hari.
Kucing itu baru berumur 9 tahun.
"Rasanya seperti kami telah kehilangan anggota keluarga.
"Saya berduka. Saya banjir air mata.
"Hati saya pecah berkeping-keping," ujarnya.
"Kucing betina itu adalah anggota keluarga kecil kami, yang merupakan bagaimana kami memberi perlakuan kepadanya."
Freyja sempat tidak diperbolehkan keluar rumah di mana dia bisa terpapar patogen lain.
Ketika Barrett menelepon dokter hewan langganannya, ia tidak mampu membuat janji dengan Barrett.
Rupanya klinik telah kewalahan dengan kasus serupa.
"Ketika resepsionis mendengar nama makanan kucingnya ia hanya mengatakan kepadaku untuk membuat janji darurat lain di dokter hewan lain. Aku membawa Freyja ke dokter lain kemarin dan dia mati di penghujung hari," ujarnya.
Kasus kematian ini disebabkan oleh penyakit pancytopenia.
Kucing-kucing menderita penurunan jumlah sel darah merah secara drastis.
Tidak hanya itu sel darah putih mereka juga menurun drastis disertai keping darah, menyebabkan kondisi mereka menurun.
Dry food
Penyelidik yakin kasus ini berkaitan dengan merk makanan kucing yang dijual luas.
Hal ini membuat mereka khawatir banyak pemilik kucing tidak tahu jika produk tersebut berbahaya.
Produksi tertentu dari makanan kucing yang hypoallergenic dari Sainsbury, Applaws dan AVA ditarik oleh pembuatnya, Fold Hill Foods pada pertengahan Juni.
Hal tersebut membuat penyelidikan dimulai oleh RVC dan Lembaga Standar Makanan (FSA).
Namun RVC dan FSA belum mengkonfirmasi penyebab ledakan kematian ini.
Sudah lebih dari 6 minggu sejak kasus ini menyebabkan peringatan.
Lama penyelidikan ini menyebabkan frustrasi di antara penyalur makanan kucing.
Namun kedua lembaga itu mengatakan mereka mencari semua kemungkinan, termasuk yang tidak berkaitan dengan makanan.
Walaupun penyelidikan RVC dan FSA masih berlanjut, pernyataan di situs RVC menyebutkan kemungkinan penyakit dapat disebabkan oleh mycotoxins.
Mycotoxins adalah senyawa racun yang secara alami diproduksi oleh berbagai jamur.
Mycotoxins dapat tumbuh di tanaman pangan sebelum atau sesudah panen dan muncul di bahan makanan contohnya sereal, kacang, bumbu, buah dikeringkan, jus apel dan kopi.
Baca Juga: Ini 3 Penyebab dan Cara Mengatasi Jika Kucing Tidur di Kotak Pasir Kotoran
Biasanya bisa tumbuh dalam kondisi hangat dan elmbab.
Semua merk yang ditarik adalah dry food yang dibuat oleh Fold Hill Foods, bagian dari bisnis pertanian di Lincolnshire JW Grant.
Juru bicara untuk Fold Hill mengatakan: "Seperti disampaikan oleh FSA, belum ada bukti untuk mengkonfirmasi kaitan antara produk makanan kucing dan sakit yang dialami kucing-kucing ini.
"Kami terus bekerjasama penuh dengan FSA dan RVC saat mereka lanjut menginvestigasi semua kemungkinan penyebab kasus pancytopenia, baik yang berhubungan dengan makanan kucing atau tidak.
"Sebagai pemilik kucing sendiri, kami sepenuhnya paham betapa menyebalkannya dan betapa stress situasi ini dan perlunya memahami mengapa ada peningkatan kasus pancytopenia di Inggris."